Aksi Saling Dorong Terjadi antara Polisi dan Massa di Depan Gedung DPR

Aksi Saling Dorong Terjadi antara Polisi dan Massa di Depan Gedung DPR

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Aksi saling dorong terjadi antara polisi dan massa di depan Gedung DPR


GELORA.CO - Aksi saling dorong sempat terjadi antara polisi dan massa yang melakukan aksi di depan Gedung DPR/DPD/MPR RI di Senayan, Jakarta Pusat, pada Selasa malam sekitar pukul 20.47 WIB.

Aksi saling dorong tersebut bermula ketika polisi meminta massa segera meninggalkan lokasi demo. Massa aksi masih bersih kukuh bertahan di lokasi, lantaran menurut mereka masih ada dua atau tiga orang massa aksi yang ditahan polisi.

"Tahan, kawan-kawan tahan, satu komando. Kita sekarang sedang berjuang bagaimana kawan-kawan kita yang ditarik (polisi) bisa kembali," kata seorang orator dari atas mobil komando di tengah terjadinya aksi saling dorong antara polisi dan masa.

Saat itu, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro meminta massa aksi segera mundur dan meninggalkan lokasi, lantaran Jalan Gatot Subroto sudah mau digunakan oleh masyarakat umum.

"Kita menyampaikan aspirasi, bukan memaksakan aspirasi. Kita sudah kasih waktu dan sekarang sudah selesai, jalanan ini sudah mau dipakai oleh masyarakat lain," kata Susatyo dari atas mobil komando polisi.

Atas permintaan orator massa aksi, Susatyo sempat mengajaknya untuk bernegosiasi, namun ajakan tersebut tidak diindahkan oleh orator tersebut.

Adu mulut antara kedua belah pihak pun tidak dapat dielakkan. Susatyo pun menginstruksikan pasukannya terus maju untuk memukul mundur massa.

Akhirnya, pada pukul 20.50 WIB, mobil komando utama massa aksi mulai mundur diikuti oleh massa.

Polisi terus mengarahkan massa untuk meninggalkan lokasi hingga ke jalan layang (flyover) Gerbang Pemuda. Sejumlah upaya dilakukan oleh polisi untuk memaksa massa mundur.

Bersama petugas Kepolisian lainnya,Wakapolda Metro Jaya Brigjen Polisi Suyudi Ario Seto
juga ikut mendorong mundur massa dari lokasi aksi tersebut.

"Matikan itu mic (microfon), matikan itu mic," kata Suyudi sambil menunjuk ke arah orator massa aksi yang terus berorasi meski telah dipukul mundur.

Pada pukul 21.30 WIB, lokasi aksi pun sudah kosong dari kerumunan massa.

Sebelumnya, penolakan kecurangan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 digaungkan dalam aksi tersebut.  

Sumber: antara
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita