Bukan karena ceramahnya, melainkan karena dia akan mengisi acara agama namun dikawal dengan ketat oleh anggota militer yang bersenjata lengkap.
Dalam unggahan video yang diposting oleh akun TikTok @faysalantonlo, terlihat sejumlah anggota TNI mengawal kedatangan Gus Iqdam ke acara 'Harlah Sabiluh Taubah' ke-5 pada Jumat 16 Februari 2024
Brigjen TNI Kristomei Sianturi, Kadispen TNI AD, memberikan penjelasan terkait pengawalan khusus kepada Gus Iqdam. Ia mengatakan bahwa pengawalan tersebut semata-mata hanya dalam rangka turut memeriahkan ulang tahun Majelis Taklim Sabilu Taubah. Lebih lanjut, ia menjelaskan hal tersebut juga bukan dalam rangka kegiatan kampanye
“Keterlibatan anggota Yonif 511/DY dalam acara itu adalah hanya dalam rangka memeriahkan hari ulang tahun ke-5, Majelis Taklim Sabilu Taubah yang didirikan oleh Gus Iqdam di Blitar, Jawa Timur. Hal ini bukan dalam rangka kampanye,”ungkap Kristomei.
Saat mengawal Gus Iqdam, mantan Kapendam Jaya ini menjelaskan mengapa pasukan dari Yonif 511/DY harus membawa senjata laras panjang.
Kristomei menjelaskan bahwa kegiatan itu hanya bertujuan untuk menunjukkan kemampuan dan keterampilan prajurit dalam rangka pembinaan teritorial melalui komunikasi sosial.
"Kegiatan itu sifatnya hanya demonstrasi/peragaan salah satu ketangkasan/keterampilan prajurit dalam rangka komunikasi sosial pembinaan teritorial semata," jelas Kristomei.
Ia kembali menjelaskan bahwa kegiatan ini berguna untuk membangun ikatan antara anggoa Yonif 511/DY dengan tokoh agama maupun masyarakat sekitar.
Dia menyatakan, "Untuk membangun hubungan anggota Yonif 511/DY dengan tokoh agama dan masyarakat di Blitar."lanjutnya
Kristomei kembali menjelaskan bahwa senjata yang dibawa itu adalah senjata asli, ia memastikan senjata tersebut tidak akan membahayakan bagi warga sekitar.
"Itu senjata asli, tapi tidak ada amunisinya. Dan itu juga sudah dipertimbangkan untuk tidak akan membahayakan masyarakat."
Sumber: viva