Tom mengklaim pihaknya menemukan volume pelanggaran dan penyimpangan yang melebihi margin kemenangan yang diklaim oleh pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Oleh karena itu, ia meminta seluruh pendukung AMIN tetap bersemangat.
"Kemungkinan terjadinya putaran kedua masih terbuka lebar, setelah tabulasi volume pelanggaran, penyimpangan, melampaui margin kemenangan yang diklaim kubu tertentu," kata Tom Lembong dalam akun Instagramnya, dikutip pada Senin 19 Februari 2024.
Tom Lembong meminta kepada seluruh pihak untuk tetap terus mengawal proses perhitungan suara. Mulai dari tingkat TPS, Kecamatan, Kabupaten dan seterusnya.
"Kenapa ini penting, saya ambil contoh hampir semua agama mengajarkan kesetaraan setiap manusia di mata Tuhan Allah kita semuanya sama di mata Allah. Kita juga semua percaya bahwa termasuk melalui Pancasila bahwa setiap warga itu setara di mata hukum," lanjutanya.
"Saya yakin bersama-sama kita semua bisa memperbaiki negara yang kita cintai ini ya para para Satgas saksi jangan lupa selalu berkoordinasi dengan tim hukum nasional Amin di semua tingkat dan saya yakin kita bisa mencapai sebuah hasil yang baik," sambungnya.
Selain itu, dia juga meminta masyarakat mendokumentasikan temuan pelanggaran, serta melaporkan ke tim hukum Timnas Amin. Hal ini dilakukan demi perbaikan Pemilu dan penguatan demokrasi.
"Setiap suara itu penting, setiap suara itu harus dikawal dan harus dijemput," pungkas Tom.
Selain itu, Timnas AMIN sendiri menduga ada indikasi kecurangan yang dilakukan terkait rekapitulasi data suara dari setiap pasangan calon presiden dan wakil presiden dalam pemilu 2024.
Bambang Widjojanto selaku Anggota Dewan Pakar Timnas AMIN menjelaskan kecurigaan itu didapatkan pihaknya setelah melakukan audit forensik terhadap form C1-PPWP yang masuk ke sistem Sirekap.
Menurut Bambang usai melakukan digital forensik pihaknya menemukan sejumlah pola yang menunjukkan indikasi dugaan kecurangan dalam Pemilu 2024.
"Sekarang ada pola lain. Karena ini sudah ketahuan loncatannya 600, 700, 800 (per TPS), kira-kira di angka itu," kata pria yang kerap disapa BW itu dalam konferensi pers di Rumah Perubahan, Jalan Brawijaya X, Jakarta Selatan, Jumat, 16 Februari 2024.
Mantan pimpinan KPK itu menduga setiap TPS terdapat penambahan 100 suara.
"Sekarang ini kami menduga penambahannya itu dilakukan 100-100 [suara] setiap TPS. Ada pola itu," ujar Bambang.
Sumber: disway