Tidak hanya itu, dia juga enggan memakai jaket AMIN yang diberikan kepadanya. Bahkan, dia melempar jaket itu ke pendukung AMIN.
Peristiwa terekam dalam kamera dan tersebar luas di media sosial.
"Saya tahu kalian ingin saya pakai itu. Kalau saya gak pake kenapa? Coba saya tanya. Saya sudah ketemu Anies 300 kali," katanya, dalam video yang beredar, dikutip Selasa (6/2/2024).
Menurutnya, dipakai atau tidak dipakai jaket itu tidak ada artinya.
"Itu namanya keangkuhan. Kalian hanya melihat jaket ini. Kalau saya pake apa artinya? Gini ya saudara-saudara. Tadi saya bicara dari dimensi kemanusiaan dan anda melihat dari dimensi kertas. Kalian kertas semua ini," terangnya.
Rocky Gerung pun tidak mau membuat para pendukung AMIN senang, dengan melihat dia memakai jaket tersebut.
"Kalau saya pakai ini kalian senang? Kalau saya gak pake kalian senang? Itu artinya kalian busuk. Kalian ga bisa lihat persahabatan orang. Kalian hanya lihat kertas," jelasnya.
Lebih jauh, dia menyamakan pemberian jaket itu sama dengan BLT yang diberikan Jokowi.
"Kalian lihat Jokowi. Bedanya apa anda bagi BLT. Ini BLT. Jadi lihat cara berpikir orang itu. Jangan jadi budak. Berapa kali saya ketemu Anies, berapa kali saya terlihat bersama Anies," sambungnya.
Tidak lama setelah mengucapkan itu, Rocky Gerung meninggalkan panggung dan melempar jaket itu ke para pendukung AMIN.
Aksi Rocky Gerung ini pun menuai reaksi. Salah satunya dari pendukung AMIN dengan akun X Faizal Assegaf @faizalassegaf.
Menurut Faizal Assegaf, Rocky Gerung wajib menunjukkan keberpihakan politiknya agar keluar dari retorika omong kosong.
Situasi kini kata dia, tidak relevan bersembunyi di balik retorika netralitas abal-abal sebab rakyat sudah berpihak pada gerakan perubahan. Tapi lanjut Faizal mengapa pengamat seperti Rocky Gerung sok netral.
Karena itu Faizal Assegaf beranggapan berpihak pada paslon AMIN adalah harus dan wajib sebagai bentuk penegasan konsistensi pada gerakan perubahan tanpa mengurangi sikap kritis.
Bagi dia, jaket AMIN jauh lebih mulia dan berharga dari retorika Rocky Gerung. Semestinya, menurut Faizal, pengamat yang tidak punya sikap tegas dan jelas harus dibuang dari ruang demokrasi.
"Agar rakyat tidak dibodohi oleh perilaku sok intelektual tapi menyembunyikan kepentingan di belakangnya. AMIN keren," tulisnya.
Jika alasan Rocky Gerung menolak memakai jaket AMIN karena tak mau didikte, menurut Faizal tidak masuk akal. Sebab kata dia, Rocky Gerung sibuk mendukung caleg Demokrat.
"kenapa kalau dukung AMIN disimpulkan didikte? Itu cuma akal-akalan dan omong kosong aja. Warna dan sikap moral harus jelas, jangan bermain dua kaki," papar dia.
Faizal Assegaf pun meragukan posisi Rocky Gerung sebagai oposisi pemerintahan setelah menolak memakai jaket AMIN.
Justru kata Faizal Assegaf, menggunakan jaket AMIN adalah simbol sebagai oposisi bukan karena tidak punya integritas.
"Mana ada oposisi puji prabowo yang didukung penguasa. Ada-ada aje. Kalau mau jadi oposisi sejati, RG jangan ragu dukung Amin, klu masih abu-abu, kelihatan beda tipis sama SBY," ucap Faizal.
Di mata Faizal, Rocky Gerung sudah masuk angin alias tidak kritis lagi terhadap pemerintahan. Faizal memiliki bukti namun dia tidak mau menunjukkannya.
"Sudah masuk angin, tapi saya ogah buka di sini hehehehe," ucapnya.
Faizal menerangkan, jaket bertuliskan AMIN adalah hasil produk pemikiran dari kesadaran kolektif rakyat. Jaket itu kata dia, simbol perlawanan pada ketidakadilan dengan tujuan menghadirkan kepemimpinan yang baru yang lebih baik.
"Klu alergi pakai jaket bertuliskan AMIN, monggo dicek kejiwaannya di rumah sakit terdekat," ujar Faizal Assegaf. []