"Ada kekurangan sana-sini ya mungkin terjadi, yang penting tidak ada desain (kecurangan) terstruktur, sistematis, masif," kata Tito di Gedung Bidakara, Jakarta, Selasa (20/2/2024).
Tito menuturkan, pelaksanaan pemilu di Indonesia adalah salah satu yang paling rumit di dunia karena ada ratusan juta warga memberikan suaranya sekaligus dalam satu hari.
Ia menyebutkan, situasi itu tidak terjadi di China yang tidak menyelenggarakan pemilu atau India dan Amerika Serikat yang pemilunya tidak digelar dalam satu hari saja.
"Memobilisasi orang untuk ke TPS untuk memilih, termasuk mobilisasi petugas yang hampir 8 juta dan pengawasnya 800.000 itu bukan pekerjaan mudah. Jadi enggak akan mungkin sempurna," ujar Tito.
Ia tidak memungkiri bahwa ada sejumlah isu dalam pelaksanaan pemilu, seperti salah input perolehan suara dan kerusakan surat suara maupun penundaan pemilu di sejumlah daerah.
Namun, mantan Kapolri itu menilai bahwa masalah tersebut masih terkendali dan pihak-pihak yang keberatan pun dapat menempuh mekanisme yang tersedia.
"Saya menyarankan gunakan mekanisme yang ada. Ada bukti, laporkan Bawaslu, enggak puas bawaslu ada DKPP, nanti pun ada proses lain MK, Mahkamah Konstitusi, jadi jalur-jalur resmi itu disampaikan," kata Tito.
Sumber: kompas