GELORA.CO -Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tamansari Jakarta Barat menerima pendaftaran puluhan caleg yang diduga stres, karena tak lolos di Pemilu 2024. Mereka melakukan pendaftaran melalui jalur online.
Kepala Seksi Pelayanan Medik RSUD Tamansari, Ngabila Salama mengatakan, pihaknya menyediakan layanan uji stres. Bahkan, sudah mulai dibuka bagi peserta pemilu yang gagal lolos atau terpilih, Rabu (14/2).
“Sebenarnya, biaya uji stres di rumah sakit, bisa dikenakan Rp250.000 per orang. Namun pada saat pengujian Selasa mendatang (20/2), pasien dapat memanfaatkannya secara gratis,” kata Ngabila, Kamis (15/2).
Ngabila menyarankan bagi peminat agar mendaftar di bit.ly/skriningjiwarsudtamansari.
Untuk program tersebut, RSUD Tamansari juga bekerjasama dengan RS Soeharto Heerdjan. Selain itu juga akan ada interpretasi hasil tes canggih ini oleh psikiater dan psikolog klinis dan sekaligus penyuluhan.
“Pada saat ini sudah 40 orang mendaftar dan beberapa di antaranya tertulis di kolom institusi sebagai timses caleg di bit.ly/skriningjiwarsudtamansari,” kata Ngabila.
Untuk mempermudah pelayanan, RSUD Tamansari juga berencana membuka layanan konsultasi online lewat aplikasi Zoom selama 15 menit per pasien sebagai penapisan awal kasus.
Upaya ini dilakukan untuk memutuskan apakah perlu tatap muka dengan psikiater RSUD Tamansari untuk konseling dan atau pengobatan atau tidak.
“Dalam pencegahan dan pengendalian penyakit termasuk kesehatan mental, ingat konsep cegah sakit dan cegah komplikasi atau meninggal,” kata Ngabila.
Selain itu, kata dia, RSUD Tamansari juga siap menerima konsultasi secara langsung terhadap indikasi gangguan mental dari caleg, timses caleg, KPPS, fans fanatik dan partisipan pemilu lainnya.
Untuk layanan dibuka dari hari Senin-Sabtu pada pukul 12.00-21.00 WIB atau sesuai jadwal praktek psikiater. Sedangkan pendaftaran dapat menghubungi handphone 085892481576.
“Namun untuk tarif pasien umum konseling dengan psikiater dikenakan biaya Rp60.000 saja. Jika ada rujukan BPJS dari FKTP (fasilitas kesehatan tingkat pertama) maka gratis, pungkas Ngabila.
Sumber: RMOL