Sebelum kejadian, pelaku (RS) menanyakan terkait uang pelaku yang diambil korban sebesar Rp 150.000. Saat ditanyakan kepada korban, korban merasa tidak mengambilnya. Karena kesal, RS pulang ke rumah mengambil sebilah pisau. Lalu, secara tiba - tiba menusuk korban dari belakang.
Kapolres Bengkulu Selatan, AKBP Florentus Situngkir, SIK melalui Kapolsek Kedurang, Erik Fahreza,SH mengatakan, pada saat pelaku menanyai korban, karena dalam kondisi ramai dengan masyarakat, sehingga korban tidak mengaku dan terjadilah cekcok mulut dan sempat dilerai oleh masyarakat sekitar.
"Dari informasi yang kita terima, antara pelaku dan korban berteman dekat. Bahkan berasal dari desa yang sama. Yaitu Desa Padang Bindu. Akibat penusukan itu, korban mengalami empat tusukan ditubuh bagian belakangnya," papar Erik di ruangannya Rabu, 14 Februari 2024.
Saat ini korban dalam keadaan sehat dan masih sadar saat dibawa ke Puskesmas Sulau di Kedurang Ilir oleh keluarga korban untuk dilakukan tindakan medis dan sudah ditangani oleh pihak Puskesmas untuk mendapatkan pertolongan.
Kejadian ini,tidak ada sangkut pautnya dengan pemilu. Itu murni terjadi karena persoalan pribadi antara keduanya. Saat ini unit Intelkam dan Bhabinkamtibmas Polsek Kedurang telah melakukan penggalangan terhadap keluarga korban guna antisipasi amukan massa dari pihak keluarga korban terhadap keluarga pelaku.
"Untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, RS (pelaku) sudah kita amankan di Mako Polres Bengkulu Selatan beserta Barang Bukti (BB) berupa sebilah pisau atau garpu guna penyelidikan lebih lanjut. Untuk pelaku kita kenakan pasal 351 tentang penganiayaan,"pungkas Erik. ()
Sumber: disway