GELORA.CO -Reaksi masif civitas akademika yang hampir bersamaan mengkritik pemerintahan Presiden Joko Widodo kemungkinan saja terjadi karena faktor ditunggangi.
Demikian antara lain pandangan aktivis yang juga pengamat politik Rocky Gerung terkait kritik yang dimotori oleh sejumlah guru besar di sejumlah kampus baru-baru ini.
“Guru besar itu bisa dipupuk sebetulnya. Dipupuk dengan cara apa? (misalnya) Dipupuk oleh intelijen. Ya bisa saja satu dua, tapi guru besar yang saya kenal baik, tak mungkin bisa dipupuk,” kata Rocky saat dihubungi, Selasa (6/2).
Terlepas dari masifnya gerakan tersebut, Rocky berpandangan bahwa reaksi guru besar ini terlambat. Sebab, ketika para mahasiswa ramai menyuarakan soal demokrasi, mereka justru bergeming.
Namun demikian, semua kritik yang disampaikan civitas akademika menurut Rocky merupakan hal wajar. Maka, sudah sepatutnya disikapi oleh istana sebagai satu hal biasa juga.
“Tak perlu baper,” tekan Rocky.
Sejumlah civitas akademika dan para rektor belakangan menyuarakan kegelisahan yang sama terhadap pemerintahan Joko Widodo. Menurut mereka, saat ini pemerintah krisis moral dan etika.
Sumber: RMOL