Terbaru, Connie bahkan mengatakan bahwa Prabowo pernah mengatakan akan berkuasa selama 3 tahun, lalu diteruskan Gibran, anak Presiden Jokowi.
"Pak Prabowo menyatakan di depan para pengusaha di Singapura. Beliau hanya, kan, tiga tahun [menjabat], kemudian diteruskan Gibran. Kalau tidak salah ya, nanti tanya Pak Hasto (Hasto Kristiyanto, Sekjen PDIP) langsung," ucap Connie dalam jumpa pers di Sadjoe Cafe & Resto, Tebet, Senin (12/2).
Saat ini, Prabowo berusia 72 tahun dan Gibran 36 tahun.
Dalam skenario itu, Gibran "hanya" akan menjabat sebagai presiden selama dua tahun saja setelah Prabowo turun. Karena hanya sebentar, maka ia bisa mencalonkan diri sebagai capres di dua pemilu berikutnya.
"Gibran itu karena dua tahun saja, maka kemudian akan boleh [ikut] election dua kali. Jadi total 12 tahun [menjabat jadi presiden jika terpilih di dua pemilu berikutnya]," lanjut Connie.
"Itu yang dinyatakan oleh Pak Hasto, yang didengarkan di pertemuan para pengusaha di Singapura. Tapi untuk jelasnya, tanyakan saja pada Pak Hasto. Tahu kan beliau siapa?" ungkapnya.
Connie menyebut, ia juga mendengar soal isu itu dari Ketua TKN Rosan Roeslani. Bedanya, kata Connie, Rosan menyebut Prabowo hanya akan menjabat dua tahun dan dilanjutkan oleh Gibran tiga tahun sisanya.
Ia lalu menyinggung soal ucapan Rosan yang menyebutnya berbohong soal isu ini. Connie mengaku, meski tak tahu detailnya, namun ia tak akan berbohong soal isu semacam ini.
"Ketika aku ngomong begitu, tidak mungkin gue bohonglah. Gue tidak pernah bohong. Kalau ada yang bilang Bu Connie tukang fitnah, halo, ke mana aja lu? Kalau tukang fitnah, gue enggak mungkin ngajar di mana-mana," ujar Connie yang menjadi dosen tamu di sekolah TNI dan Kemlu ini.
Awal Mula Masalah
Dalam video yang diunggah oleh akun TikTok @masminto635, Connie bercerita soal dirinya yang kaget karena diminta oleh Rosan bergabung mendukung Prabowo-Gibran. Saat itu, kata Connie, Rosan menyebut jika menang pun, Prabowo hanya diberi kesempatan menjabat dua tahun.
"Ini menyampaikan Pak Rosan, loh, duta besar kita, mantan, di Amerika. Jadi rencananya dua tahun, tiga tahun berikutnya diikuti oleh Gibran,” beber Connie menyampaikan pernyataan Rosan.
Ucapan Rosan itu pun membuat Connie kaget. Ia menilai, ada kemungkinan Prabowo hanya digunakan oleh Jokowi sebagai alat politik agar bisa tetap berkuasa.
"Pertanyaan gue bodoh aja, nih, lu yakin Prabowo dibiarkan hidup oleh Jokowi dua tahun? Kalau saya jadi Gibran atau Pak Jokowi, saya matiin [Prabowo] besok," tutur Connie yang memutuskan menolak bergabung dengan 02.
Jika ditelusuri, pernyataan Connie tersebut muncul dalam diskusi dalam rangkaian acara Mimbar Keprihatinan Bangsa dan Seruan Kebangsaan Purnawirawan TNI-Polri di sebuah hotel di Jakarta Pusat, pada 9 Februari 2024.
Dalam diskusi itu, Connie duduk sebagai narasumber bersama pengamat politik Prof. Ikrar Nusa Bhakti dan pengacara senior Henry Yosodiningrat. Diskusi dipandu oleh Rudi S. Kamri.
Respons TKN Prabowo-Gibran
Setelah konten itu viral, Rosan mengadakan jumpa pers, membantah pernyataan Connie soal ajakan masuk ke 02 dan Prabowo hanya menjabat dua tahun. Rosan mengaku ia memang pernah bertemu Connie sebelum Pilpres 2024, itu pun karena ia mendapat kabar Connie ingin bergabung ke tim Prabowo-Gibran.
"Ya, sebelumnya tidak pernah mengenal Ibu Connie, sebelumnya. Saya tidak pernah mengenal Bu Connie. Kemudian saya dikontak oleh ketua tim media Pak Prabowo bahwa Bu Connie ingin bertemu dengan saya, saya tanya untuk apa? Untuk dua hal. Satu ingin bergabung dengan tim Pak Prabowo dan Mas Gibran, dan juga ada aspirasi pribadi beliau," tutur Rosan saat konferensi pers di Media Center Prabowo-Gibran di Kebayoran Baru, Jakarta, Minggu (11/2).
Dalam pertemuan itu, selain menyampaikan keinginannya untuk bergabung, menurut Rosan, Connie juga meminta saran karena selama ini ia menjelek-jelekkan Gibran. Rosan lalu meminta Connie untuk tak berbicara soal masa jabatan Prabowo jika terpilih nanti.
"Pernyataan yang dua tahun itu bukan datang dari saya, beliau mengatakan 'Ini gimana kalau sudah 2 tahun, atau kalau tiba-tiba Prabowo, saya ini orang intelijen, bisa aja Pak Prabowo diracun, bisa lebih cepat, itu gimana', dia bilang begitu. Saya bilang, 'Bu, udahlah, itu tidak pantas. Ya, udahlah, kita sih nggak ada pikiran seperti itulah, janganlah'," ungkap Rosan mengingat pembicaraannya dengan Connie.
Rosan bersaksi, dalam pertemuan itu, ada dua orang lainnya yang menjadi saksi, termasuk satu orang yang dibawa oleh Connie dan satu orang lainnya dari pihak TKN.
"Saya sangat terkejut dan juga sedih juga. Karena ini datang dari Ibu Connie yang seorang akademisi, dan intelektual, yang mestinya tidak menyebarkan berita-berita yang tidak benar. Berita-berita kebohongan seperti itu," ujar Rosan.
Sumber: kumparan