PDIP: Tak Perlu Lagi Ada Pemilu dan Pilkada Jika Rezim Gunakan Kekuasaan

PDIP: Tak Perlu Lagi Ada Pemilu dan Pilkada Jika Rezim Gunakan Kekuasaan

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO  - Politisi senior PDI Perjuangan (PDIP) Aria Bima mengatakan bahwa ke depan tidak perlu lagi ada pemilihan umum (pemilu) dan pemilihan kepala daerah (pilkada) jika rezim bebas menggunakan kekuasaan. Sehingga, prosesnya sarat manipulasi.

Menurut dia, berbagai kecurangan dan pelanggaran Pemilu 2024 yang tidak ditangani dengan serius oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) akan menjadi preseden bagi penyelenggaraan pemilu bahkan pilkada selanjutnya.



Aria menilai penguasa baik di pusat maupun di daerah akan memanfaatkan kekuasaan untuk menggiring atau memanipulasi proses pemilu sebagaimana yang terjadi pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

"Tidak ada yang bisa melawan rezim kalau melihat betapa proses pemilu sekarang yang manipulatif sejak awal ini seolah dibiarkan terjadi. Kalau masih kejadian seperti ini, percuma tahapan pemilu dilakukan, mending oligarki ditunjuk saja biar selesai.

 Ini mau pakai cara apapun tidak akan bisa dilawan, manuvernya memang untuk memenangkan paslon tertentu," ujar Aria dikutip pada Minggu (18/2/2024).


Dia menilai tidak perlu ada pemilu lagi maupun pemilihan kepala daerah  jika sistemnya seperti sekarang.

Dimana penguasa tidak netral dan menggunakan kekuasaannya untuk memanipulasi sistem pemilu melalui program pemerintah dan pengerahan aparat.


"Kalau pemilu dilakukan dengan sistem seperti sekarang ini, ada politisasi bansos, subsidi pupuk, intimidasi kepada aparat desa melalui dana desa, belum lagi money politic. Terus untuk apa kampanye, debat, tim narasi, tim substansi, tim intelektual dikumpulkan? Tidak ada artinya semua apalagi dengan closing yang amburadul seperti ini," ungkap dia.

Dia mengatakan KPU dan Bawaslu seharusnya meminta maaf atas penyelenggaraan pemilu yang buruk dan hanya menjadi ajang yang membuang uang negara, namun demokrasi tercoreng.


"Saya merasa tidak perlu lagi ada pemilu, bahkan pilkada juga tidak perlu. Buat apa buang-buang uang untuk penyelenggaraan pemilu sampai rekap suara saja keliru. Kalau kondisi seperti ini, manipulatif dan tidak ada netralitas dari pemerintah, saya tanya kita masih perlu ada pemilu enggak? Karena sederhana, pakai saja dana desa, ancam kepala desa, tidak perlu paslon berdebat visi-misi, buat kampanye terbuka dan lain-lain. Toh, hasilnya sudah ketahuan," tutur Aria

Sumber: tvOne
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita