GELORA.CO - Sekretaris TKN Prabowo Gibran, Nusron Wahid enggan menanggapi pernyataan mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang mempertanyakan kemampuan bekerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Cawapres Gibran Rakabuming Raka.
Nusron menegaskan pihak Prabowo-Gibran tidak menginginkan kegaduhan akibat pernyataan Ahok tersebut.
"Ahok itu tidak usah ditanggapi. Karena omongan Ahok selalu bikin gaduh saja dari dulu," kata Nusron kepada wartawan, Rabu (7/2).
Nusron juga menyesalkan tindakan Ahok yang tidak pernah belajar dari kegaduhan yang disebabkan pernyataan-pernyataannya pada masa lalu. "Saya ini dulu yang membela Ahok.
Dulu saya belain karena anggap Ahok ini aset bangsa. Namun ternyata sekarang jadi beban masyarakat atas masa lalunya. Sayangnya Ahok tidak belajar, mungkin memang hobinya bikin keresahan masyarakat," jelasnya.
Nusron menduga, Ahok hari ini melakukan kesalahan yang sama dengan yang dilakukan pada tahun 2016 lalu. "Ya, standar Pak Ahok. Saya kan dulu timnya. Jadi, paham. Dari dulu memang suka buat gaduh. Kadang malah dia nggak tahu apa yang dia katakan," kata Nusron.
"Lupa habis itu. Mungkin juga kena penyakit megalomania. Jadi, merasa paling hebat sedunia. Saking hebatnya pernah membuat guncang dan gaduh Indonesia dengan isu pelecahan Alquran. Dulu saya bela, tapi ya memang dia begitu," jelas Nusron.
Nusron justru mensyukuri bahwa hari ini tim Prabowo Gibran tidak perlu terbebani dengan pertengkaran politik yang membuat resah masyarakat pada masa lalu.
"Kalau kita bicara membela Ahok dulu, kita justru bersyukur bahwa saat ini pihak yang berseteru tidak ada dalam Prabowo Gibran. Pihak yang bertanding saat itu, baik Pak Anies maupun Ahok ada di kubu masing-masing," pungkasnya.
Sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tengah nenjadi sorotan. Dia diduga menilai capres nomor urut 2 Prabowo Subianto dalam keadaan tidak sehat dan emosional. Tak hanya itu, Ahok bahkan sempat menyinggung bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa bekerja. Hal itu terjadi saat Ahok berbicara dengan seorang ibu berusia 82 tahun.
Di depan Ahok, ibu itu menyampaikan akan memilih Prabowo-Gibran di pilpres 2024. Namun, Ahok berusaha mengeluarkan pandangannya terkait cara memilih pemimpin.
"Persoalan pilih presiden, kita tidak mau pilih orang yang sudah tidak sehat. Kita tidak mau pilih orang yang emosional. Kita tidak mau pilih orang yang tidak terbukti bisa kerja," kata Ahok dalam video yang beredar.
"Terus Ibu pikir Pak Jokowi juga bisa kerja? Saya lebih tahu dan sebenarnya saya nggak enak bilang depan umum," imbuhnya.
Sumber: jawapos