Mendiang BJ Habibie Pernah Dijuluki sebagai Mr Crack, Ternyata dari Sini Asal-usulnya

Mendiang BJ Habibie Pernah Dijuluki sebagai Mr Crack, Ternyata dari Sini Asal-usulnya

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -  BJ Habibie atau dikenal dengan nama Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie adalah Presiden ke-3 Republik Indonesia.

Kejeniusan BJ Habibie terbukti dalam menguasai teknologi penerbangan hingga diakui oleh dunia internasional.

Berkat ide dan penemuan yang ia lakukan pada teknologi pesawat terbang, BJ Habibie sempat diberikan julukan Mr Crack.

Pasalnya, BJ Habibie berhasil menemukan teori dari penemuannya yang bernama crack progression theory atau disebut teori Habibie.

Melalui teori yang ditemukan tersebut, BJ Habibie memiliki andil besar dalam dunia penerbangan hingga memperoleh julukan Mr Crack.

Penemuan Habibie itu dapat digunakan dalam memperkirakan crack propagation point, atau letak awal retakan pada pesawat, terutama sayap, yang merupakan struktur penyangga dan bisa selalu menahan tekanan, bahkan ketika take off, mendarat dan alami turbulensi.

Seperti dikutip dari laman Suara.com, ketika berusia 32 tahun, BJ Habibie berhasil menghasilkan penemuan yang kini digunakan di dunia penerbangan.

Perhitungan yang dilakukannya bisa mencapai ke tingkat atom dengan sangat detail.

Sebelum adanya teori itu, kecelakaan pesawat seting terjadi karena material pesawat sangat sulit dideteksi oleh berbagai alat.

Insinyur pun pernah berinisiatif dengan menambah bahan konstruksi agar mencengah kemungkinan teruruk.

Tetapi, hal itu justru menambah bobot pesawat hingga bisa menghabiskan banyak bahan bakar.

Menggunakan teori yang ditemukan Habibie, mereka dapat menghitung seberapa besar retakan dan berat pesawat bisa dikurangi dengan efisien.

Teori yang dihasilkan Habibie bahkan bisa menghemat bahan bakar dan standar keamanan pesawat dapat ditingkatkan.

Resiko terjadinya kecelakaan dari pesawat disebut minim hingga perawatannya dapat dipangkas menjadi lebih efisien dan mudah.***

Sumber: hops
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita