GELORA.CO - Media Palestina, Wafa melaporkan bahwa pesawat-pesawat temput Israel menggempur sebuah taman kanak-kanak di Rafah dengan bom pada Minggu (4/2/2024).
Agresi yang berlangsung di tempat para pengungsi berlindung itu terjadi saat fajar.
Beberapa pengungsi, termasuk dua gadis, tewas dalam serangan itu.
Wafa mengutip sumber medis melaporkan ada puluhan pengungsi yang terluka dalam serangan Israel.
Lingkungan sebelah timur Rafah, Al Salam, di selatan Jalur Gaza pun tak luput dari amukan Israel.
Jurnalis Al Jazeera, Tareq Abu Azzoum melaporkan dari Rafah, masyarakat mengalami kondisi kemanusiaan yang drastis di kota tersebut.
Para pengungsi kekurangan makanan dan air minum yang sangat parah.
"Ini (seharusnya) adalah zona aman, di mana warga Palestina dua pertiga penduduk Gaza berlindung," ucapnya.
Banyak warga tinggal di tempat penampungan sementara.
Beberapa dari mereka hidup di alam terbuka, terutama mereka yang baru tiba dari Khan Yunis, terusir dari rumah mereka karena terpaksa melarikan diri dari pemboman pasukan Israel.
"Masyarakat di sini kesulitan mendapatkan perawatan medis," lapor Azzoum .
"Rumah sakit bekerja melebihi kapasitasnya. Ada tekanan medis yang terus-menerus terhadap fasilitas-fasilitas ini," lanjutnya.
Warga Palestina juga menderita kerawanan pangan akut mengingat sangat terbatasnya jumlah pasokan kemanusiaan yang dikirim ke Jalur Gaza melalui Penyeberangan Rafah karena pembatasan yang dilakukan Israel.
Sejak perang Israel-Hamas meletus pada 7 Oktober 2023, jumlah korban tewas terbaru mencapai 27.513 warga Palestina.
Sekitar 1.139 orang tewas di Israel setelah Hamas menghujani Tel Aviv dengan 5.000 roket pada 7 Oktober
Sumber: Tribunnews