Mahasiswa Jakarta Sudah Bergerak, Makzulkan Jokowi

Mahasiswa Jakarta Sudah Bergerak, Makzulkan Jokowi

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Mahasiswa mulai bergerak untuk memakzulkan Presiden Jokowi dan melawan kecurangan Pemilu 2024.

Di Jakarta, ratusan mahasiswa dari berbagai universitas melakukan aksi long march dari Tugu Reformasi Universitas Trisakti hingga kawasan Harmoni, Jakarta Pusat, Rabu (7/2/2024).

Massa mahasiswa melakukan aksi turun ke jalan untuk menuntut pemakzulan terhadap Presiden Jokowi.

Mereka berjalan sambil menyanyikan mars perjuangan mahasiswa.

Mahasiswa ini, menggunakan almamaternya masing-masing, sembari membawa spanduk yang bertuliskan "Makzulkan Jokowi, Tolak Pemilu Curang". 

Tak hanya itu, peserta aksi juga membawa bendera dari organisasi mahasiswa masing-masing. 

Selain spanduk, ada pula poster kertas yang ditempel mahasiswa di mobil komando bergambar sosok mirip Presiden Jokowi.

Poster itu bertuliskan "Presiden" lalu tercoret, kemudian ditulis ulang dengan kata "Jubir Capres". 

Pantaun Warta Kota, Jalan Letjen S Parman padat merayap kala mahasiswa melintas. 

Terkait aksi tersebut, Wakil Presiden Mahasiswa Universitas Trisakti, Lamdahur Pamungkas menyampaikan, peserta aksi merupakan gabungan dari beberapa kampus dan organisasi nonprofit atau NGO.  

"Kami melakukan aksi atau demonstrasi dengan tagline yang kami bangun yaitu 'Tolak Pemilu curang dan juga makzulkan Jokowi'," ujar Lamdahur.

Selain itu, ada tiga tuntutan lain yang dibawa para mahasiswa.

Di antaranya memboikot partai politik yang tidak mendukung pemakzulan Jokowi, mendesak agar para menteri mundur dari kabinet pemerintahan kabinet Joko Widodo-Ma’ruf Amin.

Serta menyerukan protes di seluruh wilayah Indonesia sampai Presiden Joko Widodo benar-benar dimakzulkan dari jabatannya.

"Kami sama-sama paham bahwa memakzulkan Jokowi ini kan diproses di legislatif, DPR," kata Lamdahur.

"Cuma secara pesan politik yang disampaikan oleh kami semua, ingin menyampaikan kepada pemerintah baik itu legislatif dan eksekutif, berhak untuk untuk mengevaluasi Presiden Republik Indonesia," lanjutnya.

Selain 4 tuntutan, para mahasiswa yang melakukan aksi itu juga membawa 10 isu. 

Yakni, terkait pemilu curang, korupsi, kolusi dan nepotisme. Lalu soal konflik agraria, monopoli sumber daya alam, kerusakan lingkungan, pendidikan dan kesehatan mahal, serta kebebasan sipil.

Mereka juga menyoroti soal kadilan ekonomi dan gender, kemudian kekerasan aparat, dan produk hukum bermasalah. 

Sumber: msn
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita