Karena berdasarkan survei, Prabowo Subianto kemungkinan besar akan lolos pada putaran pertama jika Pilpres 2024 berlangsung dua putaran, sehingga Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo harus berkompetisi memperebutkan posisi kedua.
"Kenapa sih kubu @ganjarpranowo harus berpura-pura bahagia? Saat ini Ganjar diurutan ke 3, disalip Anies yang kini menduduki urutan ke 2. Ganjar angkanya 19 Anies angkanya di 22%, selisih 3%. Prabowo diurutan pertama, angkanya 51%. Selisih 29% Anies," ungkapnya.
"Jadi lawannya Anies itu bukan Prabowo lagi tapi Ganjar. Mereka saling berebut posisi 2, jika terjadi dua putaran, salah satu dari mereka akan masuk melawan Prabowo," imbuhnya dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Selasa (6/2).
Untuk diketahui, berdasarkan hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menempati posisi pertama dengan elektabilitas 50,7 persen, artinya sudah melawati ambang batas satu putaran.
Di urutan kedua adalah pasangan Anies Rasyid Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar di angka 22 persen, dan disusul pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dengan 19,7 persen. Suara tidak sah atau salah mencoblos 0,7 persen dan masih merahasiakan pilihannya 6,9 persen.
"Elektabilitas Prabowo-Gibran sudah melewati magic number atau angka Pilpres satu putaran," kata Peneliti utama Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adjie Al Faraby, dalam paparan di Jakarta, Selasa (30/1/2024), dikutip dari Republika.
Adjie mengatakan, LSI melakukan survei terbaru pada 16-26 Januari 2024 atau pascadebat cawapres kedua. Metodologi survei yang dilakukan oleh multitage random sampling dengan jumlah responden 1.200 orang, dan margin of error 2,3 persen.
Survei itu memakai kertas suara mirip dengan kertas suara yang dipakai saat Pilpres 14 Februari 2024 nanti yakni dengan memampa foto tiga pasangan capres-cawapres. "(Ada) 6,9 persen pemilih masih merahasiakan pilihannya," ucap Adjie.
Sumber: populis