GELORA.CO - Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo angkat bicara penyebab pasangan Ganjar Pranowo - Mahfud MD tak unggul di Kota Solo dalam Pemilu 2024, meski daerah tersebut dilabeli kandang banteng.
Dugaan money politic menjadi satu di antara penyebabnya.
Di satu sisi, dirinya mengklaim PDIP Solo tidak menggunakan money politic untuk raupan suara.
“Kalahnya dengan, dipercaya boleh enggak boleh, dengan bantuan sosial, serangan fajar H-1, H-2. Pada saat coblosan masih ada," ucap dia saat ditemui di kediamannya, Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Kota Solo, Sabtu (17/2/2024).
"Tapi ya mau bicara apa pun tidak akan menggagalkan pemilihan,” tambahnya.
Ada pun bila menilik real count KPU RI, khususnya di Kota Solo, Ganjar - Mahfud tidak unggul dari pasangan pemegang jumlah suara teratas, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.
Dari data 1.396 dari 1.773 TPS di Kota Solo, Ganjar - Mahfud meraup 97.572 atau 34,18 persen suara.
Sementara, Prabowo - Gibran memperoleh 144.999 atau 50,79 persen suara.
Ganjar - Mahfud hanya unggul dari pasangan calon Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
Anies - Cak Imin mendapat 42.914 atau 15,03 persen suara di Kota Solo.
Itu didasarkan dalam real count KPU RI hingga 17 Februari 2024 pukul 16.00 WIB.
FX Rudy pun mengatakan dirinya pun melarang putranya, Rheo Fernandez untuk menggunakan money politic. Sebab, cara ini tidak sesuai dengan jargonnya.
“Tidak boleh ada money politic. Anak saya aja tidak menggunakan money politic. Buat apa money politic. Berarti tidak sesuai dengan jargonmu. Lahir untuk melayani,” jelasnya.
Meski begitu, ia tidak akan mengusut dugaan money politic ini. Sebab, jika terbukti pun, hal ini tidak akan mengubah hasil pemilihan.
“Enggak. Diusut pun susah. Tidak perlu mengusut ke sana kemari. Nggak ada pengaruhnya buang-buang energi,” tuturnya
Sumber: Tribunnews