Kaitan Rekap Suara Dihentikan KPU dengan Pertemuan Jokowi dan Surya Paloh

Kaitan Rekap Suara Dihentikan KPU dengan Pertemuan Jokowi dan Surya Paloh

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Pegiat media sosial Lukman Simandjuntak menduga terdapat kaitan antara pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dengan rekap suara dihentikan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Lukman menyiratkan bahwa Istana panik dengan penghentian rekap suara oleh KPU, sehingga Jokowi harus mengadakan pertemuan bersama Surya Paloh, namun sebisa mungkin tidak memperlihatkan maksudnya.

"Kok Istana malu-malu sih mengatakan bahwa yang mau ketemu itu Jokowi? Lah kan Jokowi yang pengen jadi jembatan, bukan Surya Paloh. Saya kok mencium kepanikan, apalagi rekap suara dihentikan KPU," ungkapnya, dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Selasa (20/2).

Sebelumnya, Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan pada Minggu (18/2/2024) malam, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di Istana Merdeka, Jakarta.

Ia menyebut Surya Paloh yang meminta untuk bertemu Jokowi setelah gelaran Pemilu 2024. "Sebelumnya, Bapak Surya Paloh menyampaikan permohonan untuk menghadap Bapak Presiden," ucapnya.

"Sebagai tanggapan atas permohonan tersebut, Bapak Presiden mengalokasikan waktu untuk menerima Bapak Surya Paloh, malam hari tadi di Istana Merdeka," ujarnya menambahkan.

Kemudian ketika ditanya pembahasan antara Jokowi dengan Surya Paloh, Ari tidak menjawabnya, ia hanya mengatakan pertemuan berlangsung sekitar satu jam. "Pertemuan sudah selesai," katanya.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pertemuannya dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh yang terjadi pada Minggu (18/2/2024) baru awal. Ia mengatakan bahwa dirinya hanya menjadi jembatan antara elite partai politik.

"Ini baru awal-awal, nanti kalau sudah final nanti kami... tapi itu sebetulnya saya itu sebetulnya hanya jadi jembatan. Yang paling penting kan nanti partai-partai, partai-partai," kata Jokowi usai meresmikan RSPPN Panglima Besar Soedirman di Jl. Veteran Raya, Kecamatan Pesanggrahan, Kota Jakarta Selatan, Senin (19/2), dikutip dari CNN Indonesia.

Jokowi mengatakan hanya ingin menjadi jembatan semua pihak ketika ditanya lebih lanjut, dan terkait masalah politik merupakan ranah partai politik. "Jembatan untuk semuanya. Saya ingin menjadi jembatan untuk semuanya. Kalau urusan politik itu urusan partai," katanya.

Sumber: populis.
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita