Jokowi Ingin Ubah Makassar dan Sekitarnya Mirip Shenzhen China

Jokowi Ingin Ubah Makassar dan Sekitarnya Mirip Shenzhen China

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Jokowi Ingin Ubah Makassar dan Sekitarnya Mirip Shenzhen China


GELORA.CO -  Presiden Jokowi berniat mengubah area metropolitan Makassar, Maros, Sungguminasa, Takalar, dan Pangkep (Maminasatapa) di Sulawesi Selatan menjadi seperti Kota Shenzhen, China.

Jokowi pun memanggil Pj. Gubernur Sulsel Bahtiar, Wali Kota Makassar Danny Pomanto, dan sejumlah pejabat Sulsel ke istana. Mereka membicarakan rencana pembangunan Maminasatapa sebagai kota pelabuhan.

"Kami akan siap untuk melaksanakan apa yang beliau arahkan dan beliau impikan Makassar dan sekitarnya seperti Shenzhen, dekat Hongkong," kata Danny setelah bertemu Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (27/2).

Bahtiar menyebut Sulawesi Selatan sebagai pintu gerbang Indonesia timur. Provinsi ini juga dibangun untuk menopang perdagangan via laut di timur Indonesia.

Jokowi, ucapnya, telah memulai pembangunan Sulawesi Selatan dengan peresmian New Port Makassar pekan lalu. Pelabuhan itu menjadi pelabuhan terbesar kedua di Indonesia.

Menurut Bahtiar, pembangunan Makassar dan sekitarnya juga akan berdampak pada pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Maminasatapa akan berperan sebagai pemasok utama bahan pangan untuk IKN.

"Nanti akan suplai berbagai kebutuhan pokok untuk IKN karena yang terdekat potensi pertanian terbesar peternakan itu dari Makassar," ujarnya.

Shenzhen adalah kota di metropolitan modern di bagian tenggara China. Kota ini menghubungkan Hong Kong dengan dataran utama China.

Situs Pemerintah Daerah Shenzhen menyebut kota ini mencatat pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PBD) 6 persen pada 2023. Pertumbuhan GDP year on year Shenzhen mencapai 3,46 triliun yuan.

Pertumbuhan GDP Shenzhen mengungguli kota-kota besar China, seperti Shanghai dan Beijing. Kota ini menjadi daerah dengan catatan ekspor, hasil industrial total, dan pertambahan nilai industrial terbaik di China.

Sumber: cnn
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita