Ironi Prabowo Beli Jet Bekas Qatar Ratusan Juta Dollar, Padahal Dulu Dikasih Gratis Malah Nolak

Ironi Prabowo Beli Jet Bekas Qatar Ratusan Juta Dollar, Padahal Dulu Dikasih Gratis Malah Nolak

Gelora News
facebook twitter whatsapp



GELORA.CO - Ironi Prabowo Subianto bangga membeli Jet Mirage bekas Qatar dan rela mengeluarkan Rp 11,7 triliun.

Padahal sebelumnya, Indonesia pernah menolak hibah satu skuadron pesawat tempur Jet Mirage dari Qatar pada tahun 2009.

Menurut Prabowo Subianto, Jet tempur Mirage 2000-5 bekas dari Qatar menjadi rebutan.

Sehingga ia pun membanggakan Indonesia yang berhasil mendapatkan 12 unit jet Mirage bekas dari Qatar.

"Ini sulit, banyak negara yang mau ambil. Alhamdulillah, dengan hubungan kita yang baik dengan Qatar, mereka kasih kepada kita," ujar Prabowo saat ditemui di hanggar PT Dirgantara Indonesia, Bandung, Kamis (15/6/2023). 

Prabowo menjelaskan, jet Mirage bekas yang tersedia dari Qatar memang hanya ada 12 unit.

Ia juga menyebutkan, Kemenhan memutuskan untuk membeli 12 unit pesawat tempur atau jet Mirage 2000-5 bekas dari Qatar untuk menutup gap kesiapan tempur TNI Angkatan Udara (AU).

Selang beberapa hari Prabowo membanggakan pembelian Jet Mirage bekas dari Qatar, Letnan Jenderal TNI (Purn)  Johannes Suryo Prabowo yang merupakan seorang tokoh militer dan politisi Indonesia mempertanyakan pembelian jet tempur Mirage bekas tersebut.

Dalam cuitannya di Twitter, Johannes Suryo Prabowo me-retweet kembali sebuah pemberitaan mengenai Indonesia menolak hibah satu skuardon pesawat tempur dari Qatar.

Johannes Suryo Prabowo pun menuliskan caption sebagai berikut :

“Tahun 2009 Indonesia menolak hibah (diberi gratis) pesawat itu dari Qatar pemeliharaannya mahal, Sekarang kok malah beli?, “ tulisnya di Twitter.

Mengulik kembali terkait penolakan Indonesia diberi secara gratis satu skuardon pesawat tempur dari Qatar.

Menurut eks Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono, tawaran Jet Mirage dari Qatar ditolak karena minimnya anggaran yang tersedia untuk perawatan.

"Hibahnya sih oke, tapi pemeliharaannya itu mahal," kata Juwono Sudarsono di kantornya, Departemen Pertahanan Jakarta, Kamis (19/03/2009), dikutip kembali Jumat (18/6/2023).

Menurutnya, tawaran hibah Jet Mirage datang enam bulan sebelumnya, disampaikan secara lisan oleh Duta Besar RI di Qatar, Rozy Munir.

Sebenarnya, kata Juwono, syarat untuk pelaksanaan hibah pun sangat ringan, yaitu dirinya harus mengirim surat kepada Menteri Pertahanan Qatar.

Juwono menambahkan, dilihat sepintas saja sudah bisa dipastikan bahwa hibah pesawat buatan Prancis tahun 2000 ini akan membutuhkan biaya banyak dalam perawatan.

Pagu anggaran yang dimiliki Departemen Pertahanan dan TNI tak memungkinkan untuk itu.

Apalagi fokus pemeliharaan saat ini ditujukan pada pesawat angkut seperti Hercules.

Selain itu, kata Juwono menegaskan hibah itu bukan berarti tak ada biaya sama sekali.

Prabowo Beli Jet Mirage Bekas Qatar, Harganya Bikin Melongo


Sebelumnya diberitakan, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto resmi meneken kontrak pengadaan 12 unit jet tempur Mirage 2000-5 bekas dari Qatar.

Kontrak pembelian 12 unit jet tempur buatan Prancis itu dilakukan oleh Prabowo Subianto, pada Rabu (15/6/2023).

Adapun pembelian 12 unit jet tempur ini mengabiskan total nilai USD 792 juta atau setara hampir Rp 11, 7 triliun (Kurs Rp 14.800 per USD).

Sumber dana pembelian jet tempur Mirage 2000-5 bekas Qatar itu, berasal dari pinjaman luar negeri yang telah disetujui Kementerian Keuangan.

Sebagai informasi, pembelian tersebut meliputi 12 Mirage yang mencakup sembilan pesawat bertempat duduk tunggal dan tiga pesawat bertempat duduk ganda.

Selain itu, pengadaan juga telah mencakup 14 engine and T-cell, technical publications, GSE, spare, test benches, A/C delivery, FF & insurance, dukungan servis selama tiga tahun, pelatihan pilot, teknisi, dan infrastrukur, serta persenjataan.

Kepala Biro Humas Setjen Kemenhan Brigjen Edwin Adrian Sumantha menyebut saat ini status kontrak pengadaan Mirage dalam proses efektif.

"Direncanakan pesawat akan dikirimkan 24 bulan setelah kontrak efektif dan akan ditempatkan di Skadron Udara 1 Lanud Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat," kata Edwin, Rabu (14/6/2023).

Pengadaan Mirage bekas ini erat kaitannya dengan faktor kesiapan tempur TNI Angkatan Udara sebagai pengguna alat utama sistem persenjataan (alutsista).

Kemenhan mempunyai berbagai alasan mengapa akhirnya memilih Mirage bekas di tengah banyaknya pesawat tempur TNI AU yang sudah memasuki masa habis pakai.

Sumber: tribunnews
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita