"Melihat kecenderungan berbagai intimidasi, berbagai penyalahgunaan kekuasaan. Hari ini saya di Jatim menerima banyak orang-orang secara langsung dari kepala daerah PDIP. Bagaimana intimidasi itu dilakukan dengan menggunakan oknum-oknum Polri," kata Hasto di Restoran Pulau Dua, Senayan, Jumat (9/2).
"Bagaimana kepala-kepala dinas, kepala desa diundang disuruh membawa laporan penggunaan anggaran dan dikumpulkan oleh Dirkrimsus," Sekretaris TPN Ganjar-Mahfud itu.
Lantas, menurut Hasto, mereka ditakut-takuti. Ada paksaan untuk mendukung 02.
Kemudian diberikan suatu jeratan ketakutan agar memberi dukungan kepada paslon 02.--Hasto Kristiyanto
Di Sidoarjo, ada kriminalisasi. Kata Hasto, hal ini tak boleh terjadi, Pemilu 2024 harus berjalan demokratis.
"Di Sidoarjo yang kemudian oleh proses hukum dilakukan kriminalisasi, dipaksa untuk memberikan dukungan kepada 02," tutup Hasto.
Sumber: kumparan