"Kampanye segitu banyak orang datang, memang itu setan? dedemit? itu kan suara orang. Masak jadinya gini," kata Aria di Cemara 19, Jakarta Pusat, Jumat (16/2).
Dia menuturkan hal inilah yang menjadi anomali suara Ganjar-Mahfud karena antusias masyarakat tak sesuai dengan hasil pilpres. Menurutnya, pendidikan politik tidak berjalan baik.
"Anomali tadi. Ada satu yang lucu, tidak menjadikan proses pendidikan politik. Orang jadi males loh ngikut," ujar Aria.
Karena itu, Aria menyebut, saat ini para caleg PDIP sedang mencari penyebab ketimpangan suara partai dengan Ganjar-Mahfud.
"Maka kita diminta untuk mencari kenapa terjadi ketimpangan. Minimal suara partai, belum suara Perindo, belum suara Hanura belum suara dari PPP. Belum pengaruh Pak Mahfud," tandas Aria.
Dalam hitung cepat suara paslon 02 Prabowo-Gibran unggul di atas 50 persen dan pilpres 2024 berlangsung satu putaran.
Sumber: kumparan