Cerita Timses Caleg Periksa Kejiwaan Usai Pemilu: Susah Tidur hingga Berhalusinasi

Cerita Timses Caleg Periksa Kejiwaan Usai Pemilu: Susah Tidur hingga Berhalusinasi

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Layanan pemeriksaan kejiwaan di rumah sakit (RS) kini ramai didatangi oleh mereka yang terlibat dalam kontestasi Pemilu 2024. Pihak yang mengakses layanan ini di antaranya anggota tim sukses (timses) calon anggota legislatif (caleg).

Sebagaimana diungkapkan anggota timses caleg di Jakarta Barat bernama Vony Syahputra. Ia  mengaku perlu menjalani pemeriksaan kejiwaan lantaran sering berhalusinasi karena kandidat yang diperjuangkannya, berdasarkan perhitungan suara sementara Pemilu 2024 , berpotensi besar tidak lolos.

"Saya tim sukses dari caleg dan juga paslon (capres-cawapres). Kebetulan hasil pemungutan suaranya (untuk sementara) kurang memuaskan dibandingkan dengan Pemilu 2019," kata Vony kepada wartawan usai mengikuti pemeriksaan kejiwaan di RSUD Taman Sari, Jakarta Barat, Selasa (20/2/2024).

Vony menjelaskan, dirinya mulai susah tidur dan berhalusinasi usai pemungutan suara Pemilu 2024 berlangsung.

"Pertama susah tidur, terus halusinasi. Ibaratnya kepikiran, kenapa bisa sampai seperti ini. Halusinasinya itu kalau sampai yang bersangkutan (caleg) tidak jadi?," kata Vony memaparkan.

Dia mengaku, selama lima tahun (2019-2023)  menjadi pihak yang menyuarakan kebutuhan warga kepada caleg. Permintaan warga, kata Vonny, selalu dipenuhi caleg tersebut.

"Selama lima tahun, kebutuhan warga selalu kita sampaikan ke anggota legislatif itu mulai dari penebusan ijazah, pembangunan rumah ibadah dan kebutuhan-kebutuhan lain, selalu dipenuhi," kata Vony.

Singkat cerita, Vony lalu mendapatkan informasi layanan pemeriksaan kejiwaan di RSUD Taman Sari dari salah satu grup WhatsApp. Informasi ini dikantonginya seiring kesulitan tidur dan halusinasi yang dialaminya karena bayang-bayang kegagalan usai Pemilu 2024.

"Saya sendiri juga merasa turun kondisi mental saya. Kalau ada pelayanan seperti ini, kenapa tidak (dimanfaatkan)," kata Vony.

Sementara, Kepala Seksi Pelayanan Medik RSUD Taman Sari, Ngabila Salama mengatakan, pihaknya membuka kuota konsultasi kesehatan mental bagi 100 orang. Sebanyak 11 di antaranya yang sudah mendaftar adalah tim sukses caleg.

"Empat KPPS, 12 timses caleg, 50 masyarakat umum (ibu rumah tangga, ASN, tidak bekerja, mahasiswa, dan lainnya), 29 tenaga kesehatan dari berbagai instansi dan daerah," kata Ngabila.

Menurut Ngabila, program tersebut merupakan kerja sama RSUD Taman Sari, RS Jiwa Soeharto Heerdjan Grogol dan Puskesmas Taman Sari.

"Kami berkolaborasi dengan RS Jiwa Soeharto Heerdjan Grogol dan Puskesmas Taman Sari, membuat penyuluhan kesehatan jiwa sekaligus tes gratis untuk 100 masyarakat utamanya KPPS dan caleg, timses caleg, partisan pemilu dan sebagainya untuk mendeteksi gangguan jiwa," kata Ngabila.

Dia menyebut, pemeriksaan dilakukan dengan dua unit alat canggih 'heart rate variability' (HRV) test yang dimiliki RS Jiwa Soeharto Heerdjan Grogol.

"Interpretasi hasil akan disampaikan langsung oleh psikolog klinis dan psikiater RS Jiwa Soeharto Heerdjan Grogol kepada setiap peserta yang melakukan selama tiga menit per orang," kata Ngabila.

Pada keluhan ringan dan terkontrol, pasien akan diberikan perawatan sampai dengan sembuh, yakni sekitar tiga sampai dengan lima hari atau lebih cepat.

"Pada gangguan lebih akut dan berat akan dirujuk ke RS yang lebih tinggi dan fasilitas lengkap dan fasilitas rawat inap lebih lengkap, seperti RS Jiwa Soeharto Heerdjan Grogol dan RSKD Duren Sawit," kata Ngabila.

Sumber: inilah
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita