GELORA.CO -Direktur Deradikalisasi BNPT, Brigjen Pol Ahmad Nurwakhid menduga kegiatan Isra Mikraj di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) terafiliasi dengan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Meskipun, dalam perizinannya kegiatan tersebut tidak mengatasnamakan HTI.
Nurwakhid mengatakan, sejak resmi dibubarkan pada 2017, HTI bukan berarti telah tumbang. Gerakan ini terus melakukan gerakan di bawah tanah atau secara terbuka dengan mengganti nama organisasi dan kegiatan di tengah masyarakat.
“Pembubaran HTI kan sebenarnya bukan solusi tuntas, selama ideologinya tidak bisa dilarang, organisasi ini bisa berkamuflase dalam bentuk gerakan, narasi dan organisasi non formal. Secara narasi, kelompok ini saat ini lebih memilih menggunakan kata one ummah sebagai kamuflase khilafah, itulah sebenarnya strategi metamorfosa," kata Nurwakhid dalam keterangan tertulis, Sabtu (24/2).
Karena itulah, ia meminta baik aparat maupun masyarakat untuk mewaspadai metamorfosa gerakan HTI. Selama tidak ada aturan pelarangan ideologinya, kelompok ini akan terus bergerak di tengah masyarakat dengan beragam nama organisasi dan kegiatan yang menyasar khususnya anak-anak muda.
“Sejak dulu Saya menegaskan pentingnya pelarangan aspek penyebaran ideologinya yang bertentangan dengan dasar negara, selama ini belum dilakukan tugas kita tentu membentengi anak-anak muda dari virus ideologi HTI dalam berbagai bentuk nama organisasi dan kegiatan," jelasnya.
Sebelumnya, viral diduga ormas terlarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) menggelar acara di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta Timur pada 17 Februari 2024. Acara ini dinarasikan disamarkan sebagai acara perayaan Isra Mikraj.
Kegiatan ini dibalut dalam acara bertajuk 'Metamorfoshow: It's Time to be One Ummah'. Menurut akun X @chanzyeolk, acara ini dihsdiri oleh Eks Jubir HTI Ismail Yusanto, eks Konten Kreator HTI Aab El Karami, Eks Influencer Gen Z HTI M Ihsan Akbar, Akhmad Adiasta (narator, produser dokusinema sejarah islam "Jejak Khilafah di Nusantara") dan aktivis HTI lainnya.
Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly mengatakan, polisi telah berkoordinasi dengan pihak TMII terkait acara tersebu. Hal itu guna memastikan kebenaran informasi mengenai penyelenggara adalah ornas terlarang.
"Polres sudah berkoordinasi dgn pihak TMII," kata Nicolas kepada wartawan, Jumat (23/2).
Dia menjelaskan, perizinan acara ini adalah untuk kegiatan Isra Miraj. Tidak ada penyertaan lambang atau atribut HTI dalam surat perizinan yang masuk ke kepolisian.
"Mereka tidak menggunakan nama HTI ataupun simbol HTI. Pihak TMII meminta izin ke Polsek Cipayung dengan nama kegiatan perayaan Isra Miraj," pungkasnya
Sumber: RMOL