AS Sentil Kemenangan Prabowo dengan Pelanggaran HAM, Tunda Kasih Selamat

AS Sentil Kemenangan Prabowo dengan Pelanggaran HAM, Tunda Kasih Selamat

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -  Amerika Serikat sentil kemenangan Prabowo Subianto dengan pelanggaran HAM masa lalu.

Berbeda dengan Australia, Amerika Serikat belum mau mengucapkan selamat atas kemenangan Prabowo Subianto di Pilpres 2024 berdasarkan hasil hitung cepat.

Penasihat Keamanan Gedung Putih John Kirby menyebut pihaknya masih menunggu pengumuman resmi Prabowo Subianto sah menjadi Presiden Republik Indonesia.

“Kami akan memberikan selamat pada waktu yang sesuai. Saya tak bisa memberikan tanggal dan waktu yang pasti untuk itu, karena saya tahu bahwa hasilnya masih belum ditentukan,” tutur Kirby Kamis (15/2/2024) dilansir dari Voice of America.

Meski begitu, Amerika Serikat menghormati Pemilu dan suara rakyat Indonesia.

“Kami akan menghormati pemilu dan juga suara dari rakyat Indonesia,” tambah Kirby.

Saat ditanya apakah Pemerintahan Joe Biden nyaman dengan rekam jejak Prabowo, Kirby menggarisbawahi bahwa hak asasi manusia tetap menjadi fondasi paling dasar atas kebijakan luar negeri Biden.

“Tak ada satu pun pembicaraan yang dilakukannya di manapun di dunia ini dengan pemimpin asing ia tidak membicarakan masalah ini, dan selalu mengungkapkan perhatian mengenai hak asasi manusia dan hak sipil, dan itu tak akan berubah,” sambungnya.

Diketahui Prabowo selama ini memiliki hubungan yang tak terlalu baik dengan AS.

Pasalnya negara tersebut pernah melarang Prabowo ke Amerika Serikat selama lebih dari satu dekade karena tuduhan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).

Namun pada tahun 2020, pemerintahan Trump mencabut larangan de facto terhadap masuknya Prabowo ke Amerika Serikat.

Namun sebelumnya, Juru Bicara Menteri Luar Negeri AS Matt Miller telah memberikan selamat atas diadakannya pemilu di Indonesia.

“Kami memberikan selamat kepada rakyat Indonesia atas besarnya partisipasi mereka dalam pemilu hari ini,” katanya dalam pernyataan melalui Kedutaan Besar AS untuk Indonesia.

“Pemungutan suara ini merupakan bukti ketangguhan dan kuatnya komitmen masyarakat Indonesia terhadap proses demokrasi dan lembaga pemilu,” lanjut Miller.

Diketahui Berdasarkan hitung cepat, Prabowo unggul lebih dari 50 persen, di atas dua calon presiden lainnya, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.

Jika pada hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), suara yang memiliki Prabowo tetap berada di atas 50 persen, maka pemilu 2024 tetap satu putaran.

Berbeda dengan Amerika Serikat, Australia lewat Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengucapkan selamat kepada capres nomor urut 2 Prabowo Subianto yang unggul di pilpres 2024 dalam hasil perhitungan sementara.

Hal itu diungkapkannya di unggahan Albanese di akun X pribadinya @AlboMP, Selasa (15/2).

"Saya merasa terhormat menjadi pemimpin luar negeri pertama yang hari ini berbicara dengan @prabowo, yang jelas-jelas unggul dalam perhitungan resmi dan tidak resmi, mengenai ambisi untuk masa depan hubungan Australia-Indonesia," tulis dia.

"Sebagai sesama negara demokrasi dan sahabat dekat, Australia menyampaikan ucapan selamat kepada Indonesia karena berhasil menyelenggarakan pemilihan presiden pada tanggal 14 Februari," lanjut dia.

Albanese berharap dapat segera menjalin kerja sama bilateral dengan Indonesia, yang akan dipimpin oleh presiden baru saat dilantik pada Oktober 2024 mendatang.

"Saya berharap dapat bekerja sama dengan Presiden Indonesia yang baru setelah dilantik pada Oktober 2024," kata dia.

Sumber: wartakota
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita