Wow! Anak Wartawan Ini Mengaku Diintimidasi Oknum Polisi di Pamulang: Ditonjok Sampai Diinjak

Wow! Anak Wartawan Ini Mengaku Diintimidasi Oknum Polisi di Pamulang: Ditonjok Sampai Diinjak

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -  Dua remaja berinisial MGCG dan FRP mengaku mendapat intimidasi oleh oknum polisi di Pamulang, Tangerang Selatan.

Perlakuan keras yang didapat kedua korban terjadi pada Rabu, 24, Januari 2024.

Seorang anak wartawan, MGCG, menjelaskan kronologi kekerasan yang dilakukan oknum polisi saat ia dan temannya berada di kawasan Sawangan, Depok.

Saat itu, kata MGCG, ia dan temannya sedang membuat konten video di atas motor.

Namun ajakan FRP untuk membuat konten ditolak oleh MGCG, kemudian keduanya balik arah ke kawasan Gaplek, Pamulang.

Kemudian saat di lokasi kejadian, MGCG dan FRP didekati oleh oknum polisi dari arah belakang.

Keduanya ingin menghindar, tetapi oknum polisi itu disebutnya justru menodongkan senjata api.

"Tidak tau kenapa, mau ngehindarin malah langsung di todong pistol bagian kepala," katanya kepada awak media, Jumat 26 Januari 2024.

Mendapat ancaman, kedua korban lalu menepi dan berhenti di pinggir jalan.

Kata MGCG, tanpa basa-basi seorang oknum polisi menghampirinya kemudian menjambak rambut.

Oknum polisi itu menuduh ia dan temannya ingin melakukan aksi tawuran pelajar.

MGCG mengatakan, tampaknya oknum polisi itu salah sasaran lantaran saat dperiksa isi tas temannya, FRP, membawa perkakas sepeda motor.

Korban menegaskan, peralatan untuk bongkar pasang motor itu bukan untuk digunakan sebagai alat tawuran.

"Katanya orang Gaplek itu ada yang bilang ada yang mau tawuran. Ternyata salah sasaran dikira aku mau tawuran, padahal, teman aku itu bawa tas isinya itu kunci buat bongkar-bongkar motor bukan untuk tawuran," ungkapnya.

Dipaksa Mengaku Hingga Diinjak


Tak berhenti di situ, korban mengaku jika telepon genggamnya diambil secara paksa.

Setelah itu, katanya, oknum polisi itu tetap melakukan intimidasi, di mana korban dijambak hingga diinjak.

"Tetap dipaksa ngaku, terus dijambak, diinjak ditonjok. Hape semuanya diperiksa sampe ga ada ampun, sampe teman aku juga sampe minta ampun-ampunan," ujarnya.

Korban menceritakan bahwa dia bersama temannya tidak hanya diintimidasi seorang oknum, melainkan sekelompok oknum Polisi.

MGCG mengaku mendapat penganiayaan oleh dua orang oknum polisi. 

"Dia (teman saya, red) yang lebih parah sampe ampun-ampunan sampe mohon-mohon. Kalau aku (dianiaya oleh, red) dua orang," tuturnya.

Dibawa ke Polsek


Setelah kejadian itu kedua pelajar itu kemudian dibawa ke kantor polisi terdekat.

Di kantor polisi, MGCG mengatakan ia dan temannya intogerasi, ditanya apakah terlibat tawuran apa tidak.

Korban keukeuh jika keduanya sedang tidak melakukan aksi tawuran.

"Terus tadi ngapain aja, kok bisa ditangkap segala macam, terlibat tawuran apa ngga. Udah itu, terus masih ditanya, tawuran apa ngga, ya tetap aja ngga tawuran," ujarnya.

MGCG mengaku panik saat oknum polisi melakukan pengejaran. Dirinya sempat ingin kabur karena panik. 

Tetapi, kata MGCG, dia dan rekannya dianggap ingin melarikan diri.

Ia pun mengaku selama dimintai keterangan, mendapat perlakuan keras. Katanya ia dipukul hingga diinjak.

"Polisinya tanya, ngapain kamu kabur segala macam? 'Panik pak saya'. Nah abis itu saya ditonjok dipukul ditendang diinjak. Habis itu dipojokin," bebernya. 

Sumber: disway
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita