Tulisan "100 hari. 7/10" diperlihatkan sang pemain pada perban di pergelangan tangan kirinya usai mencetak gol penyeimbang untuk Antalyaspor dalam hasil seri 1-1 versus Trabsonspor, Minggu (14/1).
Pesan Jehezkel merujuk kepada peringatan 100 hari serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023 lalu yang diklaim Israel menewaskan sekitar 1.200 orang.
Aksi ini kemudian dibalas Israel dengan bombardir ke wilayah Gaza hingga hari ini dengan korban jiwa mencapai lebih dari 23 ribu orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, menurut catatan Kementrian Kesehatan Gaza.
Imbas dari gestur dalam perayaan golnya, kontrak Jehezkel akan diputus Antalyaspor dan ia kini harus berurusan dengan pihak berwajib Turki.
"Kantor Kejaksaan Antalya telah membuka investigasi yudisial terhadap pesepakbola Israel Sagiv Jehezkel untuk hasutan kebencian di muka umum terkait selebrasi menjijikkannya untuk mendukung pembantaian yang dilakukan oleh Israel di Gaza," demikian pernyataan Menteri Kehakiman Turki Yilmaz Tunc.
"Saya sekali lagi mengutuk pembantaian yang telah dilakukan Israel terhadap Palestina selama 100 hari ini."
Sebelum pihak berwajib turun tangan, Antalyaspor lebih dahulu mengambil keputusan untuk segera memberhentikan Jehezkel sebagai anggota skuad.
"Dalam laga melawan Trabzonspor yang kami mainkan hari ini [Minggu], saya menyaksikan dengan kesedihan dan keterkejutan akan perbuatan Sagiv Jehezkel terhadap sensitivitas [kota] Antalya, [klub] Antalyaspor, dan negara kita," tegas presiden klub Sinan Boztepe dalam pernyataan resmi yang dirilis Antalyaspor.
"Kami akan mengakhiri kontraknya dan mengeluarkannya dari tim. Nilai-nilai negara kami lebih penting dari apa pun," imbuhnya dilansir Demiroren News Agency.
Sumber: goal