GELORA.CO -Kapendam IV/Diponegoro Kolonel Inf Richard Harison menyebut, peristiwa penganiayaan kepada relawan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Boyolali, Jawa Tengah terjadi secara spontan.
Namun, dalam video yang beredar hanya memperlihatkan satu rekaman terakhir saat terjadinya pemukulan.
"Itu motifnya spontan, kenapa spontan? Karena kalau dilihat dari CCTV memang satu kali saja, tapi geber-geber itu dimulai sejak jam 9 pagi," kata Richard saat dihubungi, Kamis (4/1).
Richard menuturkan, kelompok relawan Ganjar-Mahfud ini sudah berulang-ulang menggeber-geber motornya. Hingga akhirnya para pelaku tersulut emosinya dan keluar dari area markas.
"Sebelum kejadian berkali-kali lewat, mungkin bukan orang yang sama tetapi kelompok-kelompok itu. Nah akhirnya yang bermain voli keluar, akhirnya terganggu," jelasnya.
Sebelumnya, proses pengusutan kasus penganiayaan kepada ralawan Ganjar Pranowo-Mahfud MD masih berjalan. Sejauh ini terduga pelaku penganiayaan sudah mengerucut kepada 6 orang.
"Berdasarkan alat bukti yang diperoleh dan keterangan para terperiksa, saat ini penyidik Denpom IV/4 Surakarta telah mengerucutkan 6 orang pelaku," kata Kapendam IV Dipenogoro Kolonel Inf Richard Harison kepada wartawan, Selasa (2/1).
Keenam pelaku ini yakni Prada Y, Prada P, Prada A, Prada J, Prada F dan Prada M. Penyelidikan lebih lanjut pun tengah dijalankan kepada mereka.
"Sampai dengan saat ini Penyidik Denpom IV/Surakarta masih bekerja untuk terus mengungkap dan mengembangkan proses penyelidikan dan penyidikan," jelas Richard.
"Proses hukum mulai dari POM, Odmil sampai dengan Dilmil berjalan secara independen, pihak TNI maupun Kodam IV/Dip tidak bisa melakukan intervensi," tandasnya.
Sumber: jawapos