Berdasarkan informasi yang berhasil himpun JURNALIS.co.id, adapun identitas tiga oknum Satgas Pamtas Yonarmed 10/Brajamusti Pos Kotis Nanga Badau yang diamankan oleh polisi Malaysia ialah berpangkat Lettu Arm, Sertu Arm dan Serda Arm.
Ketiga dikabarkan ditangkap karena diduga hendak menyelundupkan sembako berupa tong gas elpiji 16 Kg Malaysia dan beras Malaysia kemasan 10 kg sebanyak 200 karung, dari perjalanan Lubok Antu Malaysia menuju Perbatasan RI – Malaysia sempadan Riong.
Kapendam XII Tanjungpura, Kolonel Inf Ade Rizal Muharram ketika dikonfirmasi melalui sambungan telepon mengatakan penangkapan itu salah pengertian.
Menurut Rizal, anggota tersebut pergi ke Lubok Antu untuk berbelanja. Dan itu merupakan kegiatan rutin. Dimana setiap Minggu anggota pergi ke sana untuk berbelanja kebutuhan pokok untuk pos, karena harganya lebih murah.
“Biasanya mereka belanjanya siang hari. Kemarin anggota belanjanya malam. Kebetulan di sana sedang berlangsung patroli polisi. Satu orang warga sipil kabur, tiga anggota ya tetap berada di lokasi,” kata Rizal, Senin (29/01/2024).
Kemungkinan, lanjut Rizal, pasokan kebutuhan pokok di pos sedang habis, sehingga anggota berpikir untuk kebutuhan makan besok bagaimana. Mereka akhirnya pergi berbelanja di toko yang jaraknya kurang lebih tiga sampai empat kilometer dari perbatasan.
Rizal menerangkan, saat ini ketiga anggota Pantas tersebut masih berada di negari jiran Malaysia untuk menjalani pemeriksaan, mengenai tujuan mereka ke Lubuk Antu.
“Ini hanya miskomunikasi saja. Sementara ketiganya saat ini lagi diurus untuk kembali ke perbatasan Indonesia,” ucap Rizal.
Pernah Ditegur
Petugas PLBN Badau yang enggan disebutkan namanya menyampaikan sebelum adanya tersebut, memang dari pihak Satgas Pamtas ini selalu melewati PLBN Badau.
“Dulu itu pernah ditegur, karenakan tidak adil juga bagi masyarakat,” ucapnya, Senin (29/01/2024).
Dulunya waktu pertama Satgas Pamtas RI – Malaysia Yonarmed 10/Bradjamusti, kata dia, sering menggunakan truk dinasnya melewati PLBN Badau. Namun akhir-akhir ini sudah tidak pernah lagi.
“Oknum Satgas Pamtas ini ditangkapkan karena melewati jalur tidak resmi. Waktu itu mereka beralasan untuk antar jemput pasukan, kemudian sambil membawa logistik dari Lubok Antu untuk pos-pos yang ada. Namun jumlahnya banyak, jangan dong,” ucapnya.
Ia mengatakan dulu ketika mereka melewati PLBN Badau ada sekitar kurang lebih 5 oknum Satgas Pamtas. Di antara mereka itu juga dekat dengan orang Malaysia.
Sementara Kepala PLBN Badau, Teguh Priyadi saat dikonfirmasi menyampaikan terkait masalah ini belum terinfokan.
“Maaf pak kami selaku pengelola tidak melaksanakan pemeriksaan langsung terkait barang-barang yang dibawa oleh pelintas, itu ranahnya Bea dan Cukai,” pungkasnya.
Sumber: jurnalis