GELORA.CO - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyoroti penyalahgunaan kekuasan, yang dinilainya hanya untuk melanggengkan kekuasan. Bahkan, Hasto menyebut ambisi politik hanya untuk memperpanjang kekuasaan tiga periode.
"Karena itulah sudah saatnya Indonesia dipimpin oleh rambut putih dan pendekar hukum. Perpaduan antara Pak Ganjar dan Prof Mahfud MD," kata Hasto di Lampung, Minggu (28/1).
Menurut Hasto, pendukung pasangan calon nomor urut 3 perlu bekerja keras, serta memeras keringat. Ia menekankan, untuk mencapai kemajuan bangsa pasangan Ganjar-Mahfud tidak bisa sendiri, melainkan perlu dukungan rakyat.
Baca Juga: Produsen Teknologi Sensor ini Bidik Pertumbuhan Pasar Industri di Indonesia
"Pak Ganjar dan Prof Mahfud tidak punya harta triliunan. Karena Ganjar-Mahfud adalah kita, Pak Ganjar adalah presiden rakyat, presiden wong cilik akan fokus pada masalah ekonomi, ekonomi, dan ekonomi. Sementara Prof Mahfud fokus pada hukum yang berkeadilan kepada rakyat," tegas Hasto.
Sekretaris TPN Ganjar-Mahfud ini lantas menyindir paslon lain yang mempunyai dana triliunan. Bahkan, disebut memainkan bansos untuk mengakomodir ambisi politik.
"Pak Ganjar tidak punya beras berton-ton, Pak Ganjar tidak punya harta triliunan. Tetapi Pak Ganjar punya komitmen pada nasib bangsa ini ke depan, nasib rakyat kita semuanya," ucap Hasto.
Oleh karena itu, Hasto mengajak para pendukung dan simpatisan Ganjar-Mahfud untuk bisa bersama-sama bergerak, menjelang 17 hari pencoblosan pada 14 Februari 2024.
"Untuk itu kami mengharapkan H-17 ini mari kita bergerak turun ke bawah, tiada hari tanpa bergerak door to door, tidak hari tanpa pergerakan mendatangi pintu-pintu rakyat," seru Hasto menandaskan.
Sumber: Jawapos