GELORA.CO - - Pengusaha kawakan Indonesia Sofjan Wanandi mengkritisi kepemimpinan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi).
Meskipun sejak awal kepemimpinan Joko Widodo bersama Jusuf Kalla, Sofjan mendukung secara penuh, semakin ke sini, ia menilai Jokowi telah mengabaikan cita-cita reformasi.
Baca juga: DPR Ingatkan Pentingnya Literasi Digital Soal Perlindungan Data Pribadi Jelang Pemilu 2024
Indikasi kecurangan Pemilu 2024 pun semakin terlihat.
“Pemilu ini yang paling mengkhawatirkan saya karena wasitnya menjadi pemain juga. Bagaimana kita bicara teori semua, yang terjadi persis tiada akal,” ujar Sofjan dalam acara “All Out Ganjar Mahfud” yang diadakan Alumni SMA TOP GAN, gabungan SMA Kanisius, Pangudi Luhur, Tarakanita, Santa Ursula, St Theresia, Gonzaga, dan Loyola di Jakarta, Minggu (28/1/2024).
“Sebab begini ya, Jokowi pun menjanjikan revolusi mental, namun apa yang dilakukan sekarang persis terbalik. Jadi apalagi yang mau dibicarakan mengenai masa depan? Apa yang seseorang bikin di masa lalu, dari situ kita bisa menentukan.
Kalau nomor tiga kita anggap lebih baik itu karena masa lalu mereka memang membuktikan apa yang telah mereka kerjakan untuk bangsa ini. Apa jejaknya, apa kekurangan dan kelebihan,” papar pria kelahiran 1941 itu.
Sofjan juga mengungkapkan, di tengah derasnya arus informasi saat ini, seharusnya anak muda lebih cerdas dalam menentukan pilihannya. Rekam jejak paslon bisa diakses melalui berbagai media.
“Anda lebih pintar dari kita untuk menentukan yang terbaik bagi Anda. Saya pikir itu saja. Make it very simple! Kalau Anda tanya pengalaman saya 50 tahun lebih, 10 kali pemilu saya sudah ikut.
Bahkan, aktif membuat siapa yang jadi presiden. Kali ini saya merasa komitmen saya terhadap Top Gan (Ganjar-Mahfud),” ujarnya.
Sofjan menegaskan bahwa dirinya sebagai pengusaha memerlukan kepastian kondisi negara ini.
Meninjau rekam jejak paslon nomor urut tiga Ganjar-Mahfud, Sofjan pun semakin mantap memilih Ganjar-Mahfud sebagai pemimpin negeri ini.
“Itu sebabnya penting saya sampaikan pada Anda, kalau saya nggak perlu diskusi-diskusi lagi. Capek saya. Kita pengusaha mau kepastian saja. What is the best for this country? Just do it! Nggak usah lagi. Sudah tidak ada waktu, sisa 16 hari mau debat apa? Kamu bisa ubah siapa? Kamu harus mengobah diri, mesti berubah untuk masa depan bangsa ini, untuk itu pilih nomor tiga,” tuturnya
Sumber: Tribunnews