GELORA.CO - Tim Nasional (Timnas) pemenangan Anies-Muhaimin (AMIN) menyebut selain ancaman penembakan, capres nomor urut 1 tersebut juga menerima 11 ancaman lainnya.
Hal ini disampaikan oleh juru bicara Timnas AMIN, Mustofa Nahrawardaya.
Mustofa mengatakan seluruh ancaman terhadap Anies tersebut dilakukan lewat platform media sosial (medsos).
“Jadi begini, sampai hari ini saya hitung, kalau dari media sosial itu ada sekitar 10-11 ancaman. Ancaman itu muncul ketika pertama Pak Anies sedang live di “Desak Anies.”
“Kemudian diteruskan di platform lain di Twitter, kemudian di TikTok ada, di Facebook juga ada,” ujarnya usai menghadiri acara diskusi di Oflan Donnut-Third Coffee, Bangka, Jakarta Selatan, Sabtu (13/1/2024).
Mustofa mengatakan wajah para orang yang mengancam Anies sudah terekspos di medsos.
Bahkan, sambungnya, ada masyarakat yang sudah mengetahui alamat internet protocol (IP) dari orang yang mengancam Anies lewat media sosial tersebut.
Dia pun mengungkapkan orang-orang yang mengancam Anies sudah terdeteksi di beberapa wilayah di Indonesia.
“Tapi foto-foto dan bukti ancaman itu memang sudah di-upload di media sosial. Dan wajahnya ada, akunnya ada, dan sudah ada yang men-trace, IP-nya sudah ketemu di mana dia.”
“Saya dapat laporan ada yang berada di perbatasan Indonesia-Malaysia, ada di Sulawesi Utara, di Jawa Timur ada,” ujarnya.
Kendati demikian, Mustofa menyebut Anies enggan untuk melaporkan orang-orang yang mengancam dirinya.
Hal tersebut lantaran masyarakat bakal tergerak sendiri untuk melaporkan orang-orang yang melakukan pengancaman terhadap Anies.
“Oh nggak (Anies tidak melapor). Masyarakat sekarang sudah pandai-pandai, tidak harus Pak Anies yang melapor, nanti kan masyarakat sudah tergerak sendiri ketika melihat seperti itu, apalagi yang bukan delik aduan,” ujarnya.
Polisi Sudah Tangkap Pelaku yang Ancam Tembak Anies
Sebelumnya, polisi mengungkapkan sudah menangkap pelaku yang melakukan pengancaman penembakan terhadap Anies saat tengah live TikTok
Kadiv Humas Polri, Irjen Sandi Nugroho mengatakan pelaku yang berinisial AWK (23) ditangkap pada Sabtu (13/1/2024) pukul 09.30 WIB di Jember, Jawa Timur.
“Saat ini pelakunya sudah ditangkap dengan inisial AWK umur 23 tahun di daerah Pasuruan, Jawa Timur atau tepatnya TKP-nya di Jember,” katanya dalam konferensi pers di Mabes Polri.
Sandi mengatakan AWK mengakui telah melakukan pengancaman penembakan terhadap Anies.
Kini, sambungnya, penyelidikan terhadap AWK masih berlanjut.
“Yang bersangkutan telah menyatakan bahwa benar, dia yang membuat cuitan itu dan saat ini sedang diproses lebih lanjut oleh TIm Gabungan Direktorat Siber Bareskrim Polri dan Polda Jawa Timur,” katanya.
Namun, terkait motif pelaku melakukan pengancaman tersebut, Sandi masih enggan untuk memberikan penjelasan karena pihaknya masih melakukan penyelidikan.
“Saat ini tim lagi mendalami, baik untuk motifnya, kemudian hal-hal lainnya yang nanti bisa kita informasikan berikutnya,” ujarnya.
Sebagai informasi, kasus ini berawal dari akun pengguna X @sleepyiysloth yang mengunggah tangkapan layar dan memperlihatkan komentar di platform TikTok dengan komentar ancaman.
Komentar yang ditulis @Rifanariansyah itu bertuliskan "Izin bapak, nembak kepala anis hukumannya berapa lama ya?"
Sumber: Tribunnews