Beberapa di antaranya adalah David Nurbianto, Sam Darma Putra Ginting atau Sammy Notaslimboy, hingga Ilham Setyadi.
“Alhamdulillah ketemu akhirnya, belum pernah ketemu saya, cuma lihat di sosmed saja. Juga teman-teman stand up comedian yang lain, Alhamdulillah bersatu, maksudnya menjadi satu (dukung) di nomor 1,” ujar Muhaimin.
Ia menyebutkan, dalam diskusi sekitar 1 jam, banyak aspirasi yang disampaikan, salah satunya, soal ketidakpuasan atas 10 tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo.
“Dengan kondisi demokrasi kita, ekonomi kita, terutama pendidikan yang tidak merata. Perfilman yang tidak disentuh dengan baik, padahal potensi pasarnya sangat bagus sekali sekarang,” tutur dia.
Dalam kesempatan yang sama, David menyatakan, selain karena aspirasi masing-masing, dukungan pada Anies Baswedan dan Muhaimin diberikan karena minimnya influencer yang ada di belakang keduanya.
Bagi dia, kubu Anies-Muhaimin tak punya banyak influencer jika dibandingkan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, serta capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
“Tapi di belakang Pak Anies dan Cak Imin kok muka-muka politisi semua, pada ke mana nih orang-orang?” ucap David.
“Ternyata banyak dari kami-kami ini yang sebenarnya secara hati sudah memutuskan dukung 01. Cuma mereka atas pertimbangan pekerjaan, kontrak yang kami sama-sama mengertilah itu berkaitan nafkah dan segala macam, kita tidak bisa paksakan,” kata dia.
David juga mengungkapkan, menitipkan pada Anies-Muhaimin untuk menjaga demokrasi.
Ia khawatir, jika demokrasi tidak berjalan dengan baik, para comedian sangat rentan dikriminalisasi karena materi yang kerap menkritik pemerintah.
“Komedi kan corong, kami ini suara grassroots. Kami rasa kami akan bisa terus begitu ada di 01,” ucap dia.
Sumber: kompas