GELORA.CO -Kelima tersangka penembakan Muarah, salah seorang relawan Prabowo–Gibran di Madura, tertunduk lemas ketika digelandang di Bidang Humas Mapolda Jawa Timur pada 11 Januari 2024, kemarin.
Polda Jawa Timur mengamankan lima orang dengan peran yang berbeda-beda dalam kasus tersebut.
Kelima orang tersebut adalah AR (warga Pasuruan) yang bertugas menembak Muarah (korban), HH (warga Sampang) yang bertugas membonceng AR, MW (warga Sampang) otak atau dalang dari insiden penembakan tersebut, S (warga Sampang) dan H (warga Sampang) yang bertugas mengintai.
Salah satu tersangka yakni MW yang juga berstatus sebagai seorang kepala desa mengungkapkan motif mengapa dirinya memutuskan untuk meminta kepada para pelaku lainnya untuk menembak Muarah.
Motif tersebut disampaikan langsung oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Timur Kombes Pol Totok Suharyanto kepada awakmedia.
Totok menyebutkan bahwa MW mengaku kepada penyidik karena kesal dan sakit hati kepada Muarah. Tidak ada muatan motif balas dendam karena politik. Pada 2019 lalu, lanjutnya, MW dan Muarah bersitegang rebutan saksi pada Pemilu 2019.
“Anak buah dari MW ini menjadi korban dari Muarah. Jadi bukan karena motif politik, tapi karena sakit hati dan ingin balas dendam,” terang Totok saat dikonfirmasi.
Sebelumnya, Muarah dirujuk ke RSUD Dr Soetomo pada 22 Desember 2023 lalu. Setelah, Muarah mengalami luka tembak di bagian perut. Saat dirujuk ke RSUD Dr Soetomo, Muarah dalam kondisi lemas.
Sumber: Jawapos