Menurut Sahroni, pasangan Amin hanya menunggu mukjizat Tuhan untuk bisa menang baik di putaran pertama, maupun di putaran kedua.
"Yang enggak punya target cuma Amin saja, pada posisi setengah saja lah, duduk, tinggal menunggu mukjizat menang di satu putaran, atau menang di dua putaran," kata Sahroni dalam acara Satu Meja Kompas TV, Kamis (11/1/2024).
Kendati demikian, Sahroni menilai, pilpres 2024 akan berlangsung dalam dua kali putaran.
Ia tidak meyakini ada satu kandidat yang dapat meraup suara lebih dari 50 persen rakyat Indonesia.
"Enggak realistis ya (1 putaran), saya yakin 2 putaran," kata Anggota Komisi III DPR RI itu.
Sahroni tidak sependapat dengan Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, Habiburokhman yang turut jadi narasumber dalam acara tersebut.
Ketika diberikan kesempatan bicara, Habiburokhman menyinggung adanya penghematan anggaran negara Rp 17 triliun jika pilpres berlangsung dalam satu putaran.
"Bukan masalah duitnya, kalau duitnya untuk penghematan yaudah enggak usah ada pemilu lebih hemat lagi tuh," sentil Sahroni.
Politikus Nasdem ini pun menyinggung jumlah pemilih di Indonesia yang sangat banyak dengan persebaran wilayah yang sangat luas.
Oleh sebab itu, Sahroni tidak meyakini ada satu kandidat yang bisa mendapatkan perolehan suara lebih dari 50 persen untuk dapat memenangkan pilpres dalam satu putaran.
Namun demikian, menurutnya, narasi satu putaran Pilpres sebagai target salah satu kandidat merupakan hal yang wajar.
"Karena ini negara luasannya seluas-luasnya maka ini jangan main-main, jangan main-main juga menarasikan seolah-olah semua bisa (satu putaran), tapi kalau upaya, itu wajar-wajar saja, target ya," kata Sahroni.
Sumber: kompas