Karena menurut Rocky Gerung, Jokowi seharusnya tidak berkomentar dalam debat capres yang diikuti putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres dari Prabowo Subianto.
"Kemampuan-kemampuan netizen anak-anak muda ini untuk membaca gimik Pak Jokowi itu makin menunjukkan bahwa Jokowi ini kehilangan harga diri, bukan lagi kehilangan kekuatan diri, tapi dia harga dirinya juga hilang," ungkapnya.
"Karena dia musti ikut komentari suatu pertandingan dimana anaknya adalah pemain, ngapain di situ," sambung ahli filsafat itu, dikutip populis.id dari YouTube Rocky Gerung Official, Kamis (11/1).
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan dalam debat capres ketiga, penampilan substansi dan visi dari para calon presiden kurang, malah memperlihatkan saling menyerang secara personal.
"Yang pertama, saya memang melihat substansi dari visinya malah tidak kelihatan. Yang kelihatan justru saling menyerang, yang sebetulnya enggak apa-apa, asal (itu soal) kebijakan. Asal policy. Asal visi ya enggak apa-apa," ujar Jokowi dalam keterangan pers di Serang, Banten, Senin (8/1/2024), dikutip dari Kompas.
"Tapi, kalau yang sudah menyerang personal, pribadi yang tidak ada hubungan dengan konteks debat tadi malam, mengenai apa hubungan internasional, mengenai geopolitik, dan lain-lain, saya kira kurang memberikan pendidikan, kurang mengedukasi masyarakat yang menonton," imbuhnya.
Lebih lanjut, Jokowi meminta pada debat capres-cawapres selanjutnya, KPU memasang rambu-rambu yang lebih baik agar tidak ada saling serang kembali dengan motif untuk menjatuhkan.
"Ada rambu-rambu sehingga hidup, saling menyerang enggak apa-apa tapi (soal) kebijakan, policy, visinya yang diserang. Bukan untuk saling menjatuhkan dengan motif-motif personal. Saya kira enggak perlu. Enggak, enggak baik, tidak mengedukasi," tandasnya.
Sumber: populis