Rocky Gerung Kritik Keras Presiden soal Kampanye: Jokowi Ingin Benamkan Indonesia

Rocky Gerung Kritik Keras Presiden soal Kampanye: Jokowi Ingin Benamkan Indonesia

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO  - Ihwal pernyataan Presiden Jokowi soal Presiden boleh kampanye menuai kritik keras dari pengamat politik tersohor, Rocky Gerung. 

 Bahkan, baru-baru ini Presiden Jokowi memperlihatkan karton besar yang bertuliskan undang-undang soal presiden boleh kampanye. 

 Dalam hal ini, Rocky Gerung menyebutkan, melihat wajah Presiden Jokowi sebetulnya adalah suatu keinginan untuk mencar pembenaran.  "Jadi pasti, rapat ini agak panjang, ada Moeldoko, dan ada macam-macam di situ. 

Lalu, dia (Jokowi) dibuatkan bold card itu, supaya bisa dipamerkan ke publik," pungkas Rocky Gerung, seperti yang dikutip dari Kanal YouTube Rocky Gerung Official, Sabtu (27/1/2024).  

Namun mirisnya, kata Rocky, orang-orang mengerti bahwa presiden Jokowi cari pembenaran ucapannya. 

 "Sebetulnya, kalau kita mau fair, ya itu dahlil yang membenarkan, tetapi ada dhalil membatalkan dan melarang," ujar Rocky Gerung.  

Bahkan, kata Rocky Gerung, orang-orang memperiksa Mahkaa Konstitusi sudah bilang memang Presiden boleh kampanye.  "Akan tetapi, ada tapinya itu. Itu sama seperti orang warung buncit ke situ, ada tanda putaran. 

Ya itu tanda putaran, kecuali metro mini yang tak boleh mutar," jelas Rocky.  "Jadi, Jokowi hanya lihat tanda rutenya, tetapi nggak baca bahwa metro mini tak boleh. 

Apalagi kecuali presiden memiliki hubungan darah, sampai ke cucunya itu. Jadi, Jokowi hanya mencari dahlil yang membolehkan, bukan yang melarang," pungkasnya.  

Bahkan, kata Rocky, konyolnya, orang-orang mengolok-olok dia, ihwal bisa tidaknya membaca undang-undang. "Nah, ada cara membacanya itu, supaya anda tidak terlihat bahwa anda memilih sesuatu yang mengenakan anda," pungkasnya. 

Undang-undang itu didesain untuk menghalangi, dan mirisnya untuk menghalangi itu diabaikan.  Di sisi lain, saat disinggung pasal 299 ayat 1, Rocky Gerung katakan, Jokowi bisa mengajak pakar hukum dan linggiustik.

 "Untul bilang yang dimaksud di pasal itu adalah, anak, bukan anak presiden. Yang dimaksud di situ adalah istri yang sudah bercerai, apakah saya harus bercerai dulu baru boleh kampanye," ujar Rocky Gerung.  

Menurut Rocky Gerung, hal ini prinsipnya sama, "yakni, Jokowi memang punya niat untuk membenamkan Indonesia ini ke dalam rawa-rawa demokrasi.

 Maka dengan itu, dia cari sesuatu yang membuat dia bahagia," pungkas Rocky Gerung.  Bahkan, mirisnya kata Rocky, dia menyaksikan demokrasi dengan ngakak-ngakak untuk mengakaki orang. 

 Untuk ingin mengetahui selanjutnya, bisa tonton video Rocky Gerung di kanal YouTube miliknya.

Sumber: tvOne
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita