GELORA.CO - Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto mengakui Tim Kampanye Nasional atau TKN Prabowo-Gibran mengingatkannya untuk menjaga perkataan ketika berpidato di depan umum. Musababnya, pidato-pidatonya belakangan menuai kontroversi lantaran memuat umpatan-umpatan kepada lawan politiknya.
Ketua Umum Partai Gerindra itu mengaku tim kampanyenya itu was-was ketika dia berada di podium. “Saya diingatkan terus. Tim itu was-was kalau Prabowo sudah bicara di podium, di depan mik,” ucap Prabowo saat menghadiri deklarasi Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara di Bandung, dikutip dari keterangan tertulis, Ahad, 14 Januari 2024.
Menurut Prabowo, tim kampanyenya meminta dia agar tidak berbicara terlalu "keras". “Pak Prabowo, ngomongnya jangan keras-keras,” ucap dia menirukan perkataan tim kampanyenya. Namun, dia mengatakan tak mau berbicara layaknya politikus di depan para pendukungnya.
Menteri Pertahanan itu berujar, jika ada yang ngawur, dia akan katakan apa adanya. “Susah ya, kalau ada yang ngawur masa kita enggak boleh bilang ngawur. Nanti gue dimarahin lho, ada ketua TKN soalnya nih,” ujar dia, berkelakar.
Dia mengatakan ketika berpidato di depan rakyat, dia memilih berbicara apa adanya. Kendati sudah disiapkan naskah, dia mengaku tak membaca naskah itu. “Saya, kalau sudah berdiri di depan rakyat, saya bicara apa adanya. Saya bicara dari hati saya, saya tidak baca dari teks. Padahal teks sudah disiapkan,” ujar dia.
Sebelumnya, Prabowo Subianto melontarkan kata goblok dan tolol saat berkampanye di Pekanbaru, Riau pada Selasa, 9 Januari 2024. Awalnya, Prabowo menyinggung pernyataan rivalnya, Anies Baswedan, dalam debat capres.
Anies saat itu menyebutkan data lahan seluas 340 ribu hektare milik Prabowo yang pernah diungkapkan Presiden Jokowi lima tahun sebelumnya. "Saudara-saudara ada pula yang nyinggung-nyinggung punya tanah berapa, punya tanah ini, dia pinter atau goblok, sih?" kata Prabowo seperti yang dipantau Tempo melalui media sosial YouTube.
Selain itu, calon presiden yang berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka itu juga sempat mengucapkan kata tolol. Awalnya, Prabowo menjelaskan bahwa tanah yang dia kelola milik negara. Daripada dikuasai orang asing, menurut dia, lebih baik tanah itu dia yang mengelolanya. "Anda hanya memperlihatkan ketololan Anda," ujarnya.
Prabowo juga menyebut kata tukang hasut saat berkampanye di Bandar Lampung, Kamis, 11 Januari 2024. Dia menyatakan hal itu saat kembali menyinggung pernyataan Anies soal lahan. "Ada tukang hasut, tapi saya enggak mau sebut namanya lho, nanti dibilang Prabowo emosi," ucap Prabowo, dikutip dari keterangan tertulis.
Ketua Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu, Rahmat Bagja, menyampaikan bahwa ucapan Prabowo itu dapat dianggap sebagai pelanggaran pidana pemilu. Hal tersebut diatur dalam pasal 280 ayat 1 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu atau UU Pemilu.
"Tentang menghina ya? Bisa dijerat (Pasal 280 UU Pemilu)," kata Ketua Bawaslu Rahmat Bagja di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta Pusat, Rabu, 10 Januari 2024.
Sumber: tempo.