Pasalnya, pria yang karib disapa Tom Lembong ini pernah menjadi penasihat ekonomi, Menteri Perdagangan sampai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di era pemerintahan pertama Presiden Jokowi.
Kini, Tom Lembong memilih untuk berada di barisan Anies Baswedan yang mengusung narasi perubahan.
Hal tersebut diungkapkan Tom dalam program Livi On Point, seperti ditayangkan Kompas TV, Kamis (25/1/2024) malam.
"Well, pertama, seperti sudah semakin diketahui, saya sudah sahabat dekat dengan Pak Anies 18 tahun lebih. Ya, tapi itu belum tentu relevan (lebih lama bersahabat ketimbang dengan Jokowi)," ujar Tom Lembong.
"Yang merupakan poinnya adalah karena saya sudah sangat kenal Pak Anies. Saya kenal beliau secara mendalam, saya benar-benar percaya dengan Pak Anies, karakternya, kepribadiannya, kepeduliannya, keberaniannya, dan sebagainya," katanya lagi.
Tom Lembong menjelaskan bahwa dirinya merasa bahwa sudah saatnya terjadi perubahan di Indonesia.
Menurutnya, jika melihat pola kepemimpinan di Indonesia, setiap 10 tahun sekali pasti bergeser terus.
"Yang kedua, saya sangat-sangat bisa merasakan bahwa ini saatnya perubahan. Dan kita belajar dari sejarah, dalam pola perkembangan Indonesia itu biasanya setiap 10 tahun bergeser untuk membawa sebuah perubahan ya, angin segar," ujar Tom Lembong.
Lantas, saat ditanya apakah orang-orang yang merapat ke Timnas Anies-Muhaimin adalah sosok-sosok yang sakit hati dengan Jokowi. Tom Lembong tidak membantah ada orang yang memang seperti itu.
Hanya saja, Tom memastikan bahwa dirinya dan Anies Baswedan bukan termasuk barisan yang sakit hati dengan Jokowi.
"Mungkin ada saja orang yang kena reshuffle atau dicukupkan, kemudian kecewa. Saya bisa berkata dengan sangat tulus bahwa sudah pasti Pak Anies dan saya tidak termasuk orang-orang yang kecewa dan membawa-bawa sentimen negatif," kata Tom Lembong.
Alih-alih sakit hati, dia lebih memilih untuk mengenang masa-masa dirinya bekerja bersama Jokowi.
Tom Lembong menegaskan bahwa bekerja bersama Jokowi adalah sebuah kehormatan yang luar biasa.
"Peluang yang luar biasa untuk boleh menjabat sebagai seorang menteri, boleh bekerja sama erat, memberikan masukan dan ide. Itu sebuah kenangan. Sebuah kehormatan yang luar biasa. Saya akan berterima kasih, bersyukur kepada beliau sampai detik terakhir dalam hidup saya," ujar Tom Lembong.
Sumber: kompas