Pilpres 2024 semakin dekat, dan berbagai isu mulai bermunculan. Salah satu isu yang hangat diperbincangkan adalah dugaan kecurangan yang dilakukan oleh pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Pengamat politik Hendri Satrio menyoroti dugaan kecurangan ini dalam wawancaranya dengan Abraham Samad dalam kanal YouTube Abraham Samad Speak Up.
Hendri mengungkapkan bahwa dugaan kecurangan ini sudah terjadi sejak awal, seperti pengiriman kertas suara ke luar negeri.
"Kita tahu bahwa kertas suara itu dikirimkan ke luar negeri. Ini sudah terjadi sejak awal. Bahkan Pak Jokowi sendiri yang mengakui bahwa kertas suara itu dikirimkan ke luar negeri karena takut kantor posnya tutup," kata Hendri.
Hendri juga menyoroti pembagian bansos dan BLT yang dilakukan oleh pasangan nomor urut 2.
Menurutnya, pembagian bansos dan BLT ini bisa menjadi alat untuk mempengaruhi suara pemilih.
"Jangan sampai kita mempermudah pasangan nomor urut 2 untuk menang satu putaran. Jangan sampai kita mempermudah kemenangan mereka dengan cara-cara yang curang," kata Hendri.
Selain dugaan kecurangan, Hendri juga menyoroti nepotisme yang dilakukan oleh pasangan nomor urut 2. Menurutnya, nepotisme ini bisa menjadi preseden buruk bagi demokrasi Indonesia.
"Kalau pasangan nomor urut 2 menang, maka nepotisme akan menjadi hal yang lumrah di Indonesia. Ini akan menjadi preseden buruk bagi demokrasi kita," kata Hendri.
Hendri juga memberikan saran kepada pasangan calon lain yang ikut bertarung di Pilpres 2024.
Menurutnya, pasangan calon lain harus melawan kecurangan yang dilakukan oleh pasangan nomor urut 2.
"Jangan sampai kita diam saja. Kita harus melawan kecurangan yang dilakukan oleh pasangan nomor urut 2," kata Hendri.
Hendri juga mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah tergoda dengan pembagian bansos dan BLT. Menurutnya, masyarakat harus menggunakan hak pilihnya dengan bijak.
"Jangan sampai kita menjual suara kita dengan bansos dan BLT. Gunakan hak pilih kita dengan bijak," kata Hendri.
Hendri berharap bahwa Pilpres 2024 bisa berjalan dengan jujur dan adil.
Ia juga berharap bahwa masyarakat Indonesia bisa memilih pemimpin yang terbaik untuk masa depan bangsa.
Sumber: viva