GELORA.CO -Presiden Joko Widodo (Jokowi) diyakini ingin segera mengakhiri hubungan dengan PDI Perjuangan, dan ingin sekali dipecat oleh partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu.
Hal itu disampaikan Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam menanggapi soal Presiden Jokowi yang tidak akan hadir dalam acara hari ulang tahun (HUT) ke-51 PDIP pada Rabu besok (10/1) karena ada kegiatan di luar negeri.
"Saya kira Jokowi sudah menabuh genderang perang dengan PDIP. Dengan sangat vulgar, dia menunjukkan keengganannya untuk setia kepada perintah dan titah partai," kata Saiful kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (9/1).
Menurut Saiful, sikap dan posisi Jokowi saat ini sangat membahayakan posisi PDIP. Di mana, bukan hanya tidak nyaman dengan PDIP, namun Jokowi telah membentuk gerbong-gerbong baru untuk melakukan perlawanan kepada PDIP.
"Saya kira lawan terberat PDIP saat ini adalah orang-orang dalamnya sendiri seperti yang ditunjukkan Jokowi saat ini. Dengan manuver tingkat tinggi yang ditunjukkan membuat PDIP makin gerah dengan sikap dan perbuatan yang ditunjukkan Jokowi," terang Saiful.
Akademisi Universitas Sahid Jakarta ini meyakini, Jokowi ingin sekali dipecat oleh Jokowi, sehingga sering menunjukkan kegenitannya kepada PDIP.
"Jokowi tidak ingin keluar dari PDIP, tapi justru ingin dikeluarkan oleh PDIP. Ini semakin menunjukkan kejelasan sikap Jokowi bahwa dia ingin segera mengakhiri hubungan dengan PDIP,” jelasnya.
“Meskipun dia tidak mau mengundurkan diri, dia mau PDIP lah yang aktif memberikan sanksi kepada dirinya dengan melakukan pemecatan kepada dirinya," pungkas Saiful.
Sumber: RMOL