Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan membenarkan rencana menaikkan pajak motor itu.
Dikatakan, alasan lain menaikkan pajak motor itu karena saat ini pertumbuhan ekonomi dan inflasi sedang bagus.
Menurutnya, belum pernah sepanjang sejarah, ekonomi Indonesia berada di bawah 3 persen.
"Sepanjang 34 bulan berturut-turut, neraca ekspor Indonesia juga surplus. Hal ini, mengindikasikan ekonomi di era Jokowi berhasil," katanya, kepada wartawan, Kamis (18/1/2024).
Ditambahkan, dirinya baru saja rapat dan berpikir untuk menaikkan pajak motor non-listrik dan mensubsidi ongkos naik LRT.
Dijelaskan dia, kendaraan listrik merupakan bagian dari upaya penting untuk melakukan transisi energi nasional.
Hal ini bagian dari memitigasi perubahan iklim dan memastikan ketahanan energi untuk menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Dikatakan, masalah lingkungan, pemanasan global, dan pemanasan udara di kota-kota besar, juga dialami di Indonesia.
"Saya pikir akan menjadi sangat relevan dengan adanya pabrik BYD di Indonesia, untuk mencapai target zero emission 2060," jelasnya.
"Kami juga sekarang ini akan membuat kualitas solar atau bensin kita seperti Euro 4 atau Euro 5," pungkasnya.
Sumber: akurat