Karena berdasarkan iklan PDIP, partai dengan lambang banteng itu tidak lagi memasang Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, sehingga membuat Wakil Ketua Umum Partai Ummat Buni Yani curiga mereka kini lebih fokus untuk menang pemilihan legislatif (pileg).
"Ternyata memang betul iklan PDIP sudah tidak lagi memasang Ganjar-Mahfud pada iklannya. Apakah ini bagian dari strategi PDIP karena sudah tidak percaya paslonnya akan menang lalu fokus ke pileg, itu yang jadi pertanyaan banyak orang," ucapnya.
Namun hal tersebut juga bisa jadi pertanda terdapat permasalahan pada internal partai-partai pengusung Ganjar-Mahfud. "Atau adakah dinamika internal di koalisi," imbuhnya dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Sabtu (6/1).
Ternyata memang betul iklan PDIP sudah tidak lagi memasang Ganjar-Mahfud pada iklannya.
— Buni Yani (@BuniYani) January 5, 2024
Apakah ini bagian dari strategi PDIP karena sudah tidak percaya paslonnya akan menang lalu fokus ke pileg, itu yang jadi pertanyaan banyak orang.
Atau adakah dinamika internal di koalisi. pic.twitter.com/Flpwi3NITt
Seperti diketahui, dalam simulasi 3 nama di survei Indikator Politik Indonesia setelah debat capres-cawapres, elektabilitas Prabowo-Gibran jauh lebih unggul dari Ganjar-Mahfud dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
“Elektabilitas Ganjar Pranowo-Mahfud Md 24,5 persen, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka 46,7 persen, dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 21,0 persen,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam rilis surveinya, Selasa (26/12/2023) dikutip dari Republika.
Sementara dalam simulasi 2 nama, elektabilitas pasangan Ganjar-Mahfud juga membuntuti Prabowo-Gibran dengan raihan 28,4 persen. Dalam simulasi 2 nama yang lain Ganjar-Mahfud unggul atas Anies-Muhaimin.
“Ganjar Pranowo-Mahfud MD 43 persen dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 38,5 persen,” kata Burhanuddin.
Adapun survei ini digelar pada 23-24 Desember 2023 atau setelah debat cawapres kedua yang digelar pada 22 Desember 2023 lalu. Survei melibatkan 1.217 responden yang dipilih secara acak.
Survei dilakukan dengan metode wawancara langsung lewat telepon oleh pewawancara yang sudah profesional dengan margin of error kurang lebih 2,9 persen dan tingkat kepercayaannya 95 persen.
Sumber: populis