"Perpindahan arah dukungan politik adalah hal yang harus disikapi secara biasa dan tidak berlebihan, termasuk terhadap apa yang telah dilakukan bekas politikus PDIP, Maruarar Sirait, yang sebelumnya mendukung Ganjar-Mahfud dan kini mendukung Prabowo-Gibran," kata Charles kepada wartawan Minggu (21/1).
Charles pun menyinggung dukungan band Slank kepada Ganjar-Mahfud. Dia mengatakan paslon nomor 03 dan Slank memiliki kesamaan yakni mendukung nilai demokrasi dan mencegah KKN.
"Datang dan pergi dalam politik adalah hal yang lumrah. Sementara yang harus tinggal tetap adalah konsistensi dukungan terhadap nilai-nilai berpolitik, seperti telah ditunjukkan Slank dengan mendukung Ganjar-Mahfud karena grup band terbesar di Indonesia itu juga mendukung nilai-nilai demokrasi," ucap dia.
"Slank meyakini Ganjar-Mahfud adalah pasangan yang paling tepat untuk menjalankan agenda Reformasi 1998, seperti memberantas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Dengan kata lain, Slank percaya bahwa nilai-nilai antikorupsi, antikolusi dan antinepotisme itu ada pada pasangan 03," tambah dia.
Dia berharap dukungan Slank dapat membawa pengaruh elektoral kepada Ganjar-Mahfud menjelang pencoblosan 14 Februari 2024.
"Dengan dukungan Slank terhadap Ganjar-Mahfud ini, kami berharap bisa memberi dampak elektoral mengingat grup band legendaris ini memiliki lebih dari 4 juta pendukung fanatik. Jika Prabowo-Gibran dapat Maruarar, maka kami dapat Slank," ucap Charles.
"Jika karena Maruarar, segelintir kader TMP Majalengka mundur dan mungkin mengikuti langkah politiknya mendukung Prabowo-Gibran, maka kami siap bersama-sama 4 juta lebih Slankers untuk memenangkan Ganjar-Mahfud," tambahnya.
Politikus PDIP itu pun mengapresiasi keputusan Abdee Slank yang mengundurkan diri sebagai Komisaris Utama Telkom sebelum bandnya mendukung Ganjar-Mahfud. Menurutnya, hal itu adalah bentuk konsistensi Slank dalam menjunjung nilai-nilai etika berpolitik.
Sumber: kumparan