Dalam diskusi bertemakan "Knalpot Brong vs. Tentara" pada Kamis, 4 Januari 2024, Koni menegaskan bahwa TNI seharusnya lebih memprioritaskan penanganan knalpot brong daripada investasi dalam tank untuk pertahanan Indonesia.
"Knalpot brong tiba-tiba jadi permasalahan bagi tentara, tapi sebenarnya, saya juga tidak begitu mengerti kenapa hal ini dianggap masalah oleh tentara. Menggunakan knalpot seperti yang disampaikan oleh pakar-pakar sebelumnya sudah berlangsung lama, dan jika TNI merasa terganggu, seharusnya mereka menyampaikannya kepada instansi terkait," kata connie bakrie
Diskusi yang semula dimulai sebagai perbandingan antara knalpot brong dan kehadiran tentara kemudian melibatkan isu hukum lingkungan dan undang-undang kepolisian.
"Kalau memang knalpot membahayakan kedaulatan, masukkan saja ke undang-undang TNI operasi militer selain perang. Tapi sebaiknya fokus TNI tetap pada tugas-tugas utama terkait kedaulatan dan pertahanan negara,"ungkapnya
Namun, pernyataan Koni mengundang kontroversi dan perdebatan, terutama dari kalangan masyarakat yang merasa bahwa TNI seharusnya tetap fokus pada tugas utamanya.
Dalam tanggapannya, connie menyampaikan Saya hanya memberikan saran agar fokus TNI tetap pada tugas pokoknya.
Tidak perlu beli tank atau yang aneh-aneh, cukup atasi masalah knalpot.
Tapi tentu saja, pendapat saya bukan menggambarkan seluruh TNI.
Meskipun sebagian masyarakat mendukung saran Koni, ada juga yang menilai pernyataannya merendahkan TNI.
Diskusi ini menunjukkan perbedaan pendapat yang signifikan dan mungkin menjadi salah satu polemik yang memperumit citra TNI.
Tetapi, bagaimana pun, saran connie memberikan pemikiran baru tentang prioritas TNI dalam menghadapi tantangan kontemporer.
Sumber: viva