Pandji Pragiwaksono yang pernah menjadi juru bicara Anies Baswedan ini bahkan kemungkinan besar akan berakhir golput.
Hal ini sudah dikemukakan Pandji Pragiwaksono dalam beberapa kesempatan, termasuk saat diwawancarai dr. Richard Lee.
Dalam wawancara tersebut, Pandji Pragiwaksono mengemumukakan satu per satu alasan mengapa ia tidak mau memilih ketiga capres 2024.
Saat ditanya siapa capres 2024 yang nilainya paling mending, Pandji Pragiwaksono bahkan menjawab tidak ada satu pun.
“Enggak ada (capres 2024 yang paling mending. Semua masalahnya tu masalah yang krusial menurut gue,” katanya, sebagaimana dikutip Hops.ID dari kanal YouTube dr. Richard Lee pada Jumat, 25 Januari 2024.
Bukan hanya para capres, para cawapres 2024 pun tidak ada yang membuat Pandji Pragiwaksono tertarik untuk memilih.
Kendati demikian, aktor sekaligus sutradara ini tetap menjawab ketika ditanya siapa cawapres 2024 yang paling mending.
Menurutnya, Mahfud MD merupakan cawapres 2024 terbaik dibandingkan dua calon lainnya. Hal ini karena Mahfud MD memiliki dasar hukum yang mumpuni.
“Paling mending Pak Mahfud, sih. Paling mending Pak Mahfud kalau menurut gue. Pak Mahfud punya dasar hukum yang oke,” tuturnya.
Akan tetapi, kelebihan yang dimiliki Mahfud MD ini tetap tidak mampu membuat Pandji Pragiwaksono memilih paslon nomor urut 03.
Pasalnya, ia memandang Mahfud MD sebagai sosok yang genit terhadap jabatan sejak dulu, bahkan sejak masih menjabat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi (MK)
Ia mengatakan ini sebab menilai Mahfud MD selalu mengambil kesempatan untuk tampil di depan publik dan memberika opini atas berbagai hal.
Padahal, menurut Pandji Pragiwaksono, seorang Ketua MK semestinya tidak tampil di depan publik memberikan opini.
“Cuman kendala gue dan ini personal, Pak Mahfud sih emang genit dari dulu, sih. Genit terhadap jabatan. Kayak selalu naik panggung untuk punya ya....,” kata Pandji Pragiwaksono.
“Menurut gua, menurut gua. Dari zaman beliau masih Hakim MK. Hakim MK tuh tidak wajar loh untuk beropini kepada publik terkait ini dan itu. Beliau hakim, gitu,” tambahnya.
Hal ini pun sangat disayangkan Pandji Pragiwaksono karena ia sangat menghormati Mahkamah Konstitusi sebagai lembaga hukum.
Ia memandang Mahkamah Konstitusi sebagai lembaga tinggi di mana hukum dipertarungkan secara ideal.
“Karena gua menghormati dan buat gua Mahkamah konstitusi itu on a pedestal gitu, tinggi sekali itu Mahkamah,” kata Pandji Pragiwaksono.
“Gue dikasih tahu sama teman-teman gue yang lawyer, ‘Lu kalau pengin lihat hukum dipertarungkan dengan ideal, lu ke MK.’ Dulu setidaknya,” lanjutnya.***
Sumber: hops