“Dua kata. Luar biasa. Cilacap dahsyat. Tadi hadir dari begitu banyak wilayah, bukan hanya Cilacap. Purbalingga, Banjarnegara, Banyumas, Cilacap sendiri, Purwokerto, dan keinginan untuk perubahan itu terasa sekali,” ujar Anies.
Anies melihat antusiasme masyarakat Cilacap yang mengungkapkan harapan mereka akan perubahan secara spontan.
“Jadi bukan diskenariokan. Spontanitas. Siapa yang mau naik ke atas, naik. Ketika naik, apa yang mereka ungkapkan itu hal-hal yang nyata. Petani datang ke atas, dia bilang pak, pupuk. Yang kedua, pak ini bansos banyak yang tidak tepat sasaran. Seluruh selapangan itu bilang iya, setuju. Begitu juga nelayan, solar, kemudian bicara tentang aturan. Ini adalah pekerjaan rumah yang kita sebut selama ini dalam agenda perubahan,” ujar dia.
Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 ini juga menyoroti soal lapangan pekerjaan, ia mengatakan hal ini menjadi keluhan warga di Jawa Tengah.
“Begitu bicara lapangan pekerjaan itu selapangan berbicara iya, ini masalah besar. Itu kami temui di mana-mana. Di sisi lain, kita mendengar pemerintah menceritakan, investasi yang meningkat, pertumbuhan ekonomi yang tinggi, tapi influence pertumbuhan ekonomi dan investasi yang besar itu mayoritas adalah padat modal, yang tidak menghasilkan pekerjaan,” jelasnya.
Menurut Anies rakyat perlunya bukan angka statistik pertumbuhan ekonomi, tetapi rakyat perlunya pertambahan lapangan pekerjaan.
“Jadi ini adalah koreksi yang kami akan kerjakan ketika kami bertugas dan ini materi yang kami sampaikan serta luar biasa sambutannya. Insya Allah menandakan bahwa kawasan selatan, Cilacap, Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Purwokerto, insya Allah berada dalam rombongan perubahan,” ujar Anies.
Sumber: wartaekonomi