Hal tersebut diungkapan Megawati saat membicarakan yang memisahkan Polri dari TNI itu adalah dirinya, saat pidato di HUT PDI Perjuangan di Sekolah Partai, Lenteng agung, Jakarta Selatan, Rabu, 10 Januari 2024.
“Saya mau ngomong sama Polri, yang memisahkan Polri itu saya loh, ketika Presiden kelima, dipikirnya gampang, susah payah loh,” ujar Megawati dalam pidatonya.
Ia pun menyindir pemimpin saat ini untuk ingat atas hasil kerja yang memisahkan Polri dari TNI.
“Jangan macam-macam, jangan saya dibully. Kalau kali ini saya sudah janji kalau dalam kampanye ini saya dibully-bully saya sudah punya loh yang namanya pengacara,” tegasnya.
“Saya tepat janji loh, waktu sebelumnya mau dibully kek, mau apa terserah aja tapi saya pernah bikin, jangan saya dibully ketika Pemilu,” tuturnya.
“Saya bukan nakutin, itu kata kebenaran saya,” tambahnya.
Megawati pun mengatakan bahwa segala omongannya bisa dipertanggungjawabkan dan meminta untuk tidak dibully jika ada yang ingin membantahnya.
“Iya loh, jadi kalau saya ngomong tidak benar, dari keilmuan dapat dipertanggungjawabkan, dari Rohani dapat dipertanggung jawabkan, kalau ada yang mau membantah saya datang, jangan saya dibully, jangan saya dipotong-potong kalau ngomong, kalau gak setuju, sini, catat nama,” tegasnya lagi.
“Karena saya ingin mengatakan kepada rakyat saya bahwa kalian itu lah sebenarnya pemegang kekuasaan di Republik ini. Jadi jangan takut kalau diintimidasi, dipukul, langsung kamu harus ngomong, jangan takut,” tukasnya.
Sumber: disway