Hal itu dikatakan Megawati saat berpidato dalam acara HUT PDIP yang ke-51, Rabu (10/1/2024).
Megawati menganggap tingkah relawan pakai knalpot brong itu adalah hal yang biasa dan tidak menganggu.
"Ketika kasus Boyolali saya sampai mikir sebenarnya apa yang ada di dalam hati dan pikiran mereka?" ujar Megawati.
"Kok enak saja rakyat dibegituin, apa enggak tahu kan sekarang anak muda seneng banget pakai motor breng-breng, knalpotnya dicopot kan itu menunjukkan namanya ana muda mau sok jagoan gitu," tambahnya.
Ketua Umum PDIP itu mengaku prihatin dengan kondisi para relawan setelah dipukuli.
"Yang dipukuli lakok mulut bisa sampai sini (kening), kan saking cocor membengkak."
"Terus saya sampai mikir, yang melakukan itu orang tuanya siapa? Ada rakyat yang kayak gitu? Orang tuanya itu di mana sih? Apa bukan rakyat? Ya rakyat lah."
Ia menambahkan posisi para aparat yang masuk tanpa bayaran namun digaji oleh negara dari uang rakyat.
"Eling lo (ingat lo) TNI sama Polri jadi itu kan gratis lo, dibayar oleh negara lo, negara itu dari mana bayarannya ya dari rakyat lah yang ngumpulin patuh bayar pajak, dll, ini sirkulasi apa?"
"Saya bukan sentimen, ini supaya tahu kalian itu abdi negara, bukan perorangan. Sudah begitu mbok sadar, yang harus dilindungi itu siapa? ya rakyatlah lakok saya lihat sekarang kayak begini ya? Saya kalau ngomong memang benar ," tambahnya.
Diketahui, viral sebuah video memperlihatkan penganiayaan di depan markas Kompo B Yonif Raider 408/Sbh Jalan Perintis Kemerdekaan Boyolali, Sabtu (30/12/2023).
Sebanyak tujuh relawan paslon Ganjar Pranowo - Mahfud MD diduga menjadi korban penganiayaan di lokasi tersebut.
Sementara terduga pelakunya adalah oknum anggota TNI yang saat itu berada di lokasi.
Dikutip dari Tribunnews, Dandim 0724/Boyolali Letkol Inf Wiweko Wulang Widodo membenarkan peristiwa relawan Ganjar-Mahfud diduga dianiaya secara bersama-sama oleh oknum anggota TNI.
Wiweko mengatakan penganiayaan terjadi di depan asrama tentara itu sekitar pukul 11.19 WIB.
Hal itu bermula saat beberapa anggota TNI melakukan olahraga bersama bola voli.
Lalu para relawan Ganjar - Mahfud lewat di depan asrama itu secara terus-menerus mengenakan knalpot brong.
Sontak bunyi bising ditimbulkan hingga membuat para anggota tak nyaman.
Kemudian beberapa oknum anggota secara spontan keluar dari asrama menuju jalan di depan asrama mencari sumber suara kendaraan knalpot brong.
Menurut Wiweko, oknum anggota hendak mengingatkan kepada pengendara yang menggunakan kendaraan knalpot brong hingga terjadi dugaan penganiayaan terhadap relawan.
"Selanjutnya beberapa korban dibawa ke RSU Pandan Arang Boyolali untuk mendapat pertolongan," kata Wiweko.
Sumber: tribunnews