Mahfud Ungkap Banyak Mafia Tambang Ilegal Dibekingi Pejabat & Aparat

Mahfud Ungkap Banyak Mafia Tambang Ilegal Dibekingi Pejabat & Aparat

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 Mahfud MD mengungkapkan bahwa terdapat banyak mafia tambang ilegal yang dibekingi atau disokong oleh pejabat dan aparat, pada Debat Cawapres 2024, Minggu (21/1/2024).

Pasangan cawapres Ganjar Pranowo itu menilai bahwa hal tersebut menjadi aral dalam upaya pemerintah menanggulangi masalah pelestarian sumber daya alam.

“Bahkanm KPK seminggu lalu mengatakan, untuk pertambangan di Indonesia itu banyak sekali yang ilegal dan itu dibeking oleh aparat-aparat dan pejabat. Itu masalahnya,” katanya di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (21/1/2024).

Dirinya juga tak sepakat dengan solusi yang ditawarkan cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka, yakni pencabutan izin usaha pertambangan (IUP) bagi pelaku tambang yang tidak memenuhi ketentuan.

Masalah yang sama, menurut Mahfud, terjadi dalam urusan tersebut. Dia bahkan, mengaku telah mengirim tim ke lapangan untuk mengecek hal itu.

“Cabut aja IUP-nya? Nah, itu masalahnya. IUP itu banyak mafianya. Saya sudah mengirim tim ke lapangan, ditolak. Sudah putusan Mahkamah Agung. Begitu,” bebernya.

Dalam kesempatan yang sama, Mahfud juga membeberkan permasalahan deforestasi di Indonesia, yang menurutnya telah berada pada angka yang mengkhawatirkan.

Bahkan, angka deforestasi itu disebutnya meningkat tajam dalam kurun waktu terbilang singkat, yakni 10 tahun terakhir.

“Itu jauh lebih luas dari Korea Selatan dan juga 23 kali luasnya pulau Madura, di mana saya tinggal,” ujar Mahfud.

Sebagai informasi, debat keempat Pilpres 2024 ini diikuti oleh tiga cawapres, yakni nomor urut 1 Muhaimin Iskandar, nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka, dan nomor urut 3 Mahfud MD.

Ketiganya akan beradu gagasan dalam debat yang membahas pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat, dan desa. []
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita