Hal itu diungkapkan Mahfud MD dalam debat cawapres keempat bertemakan Pembangunan Berkelanjutan, Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, Energi, Pangan, Agraria, Masyarakat Adat, dan Desa, di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Minggu (21/1).
“Food estate gagal dan merusak lingkungan, yang bener aja? Rugi dong kita,” tegas Mahfud.
Mulanya, Mahfud mengurai bahwa pihaknya akan menggunakan empat tolok ukur dalam setiap pengambilan keputusan untuk memanfaatkan sumber daya alam di Indonesia yang melimpah ruah.
“Satu, pemanfaatan. Dua, pemerataan. Ketiga, partisipasi masyarakat. Kemudian juga penghormatan yang terhadap hak-hak yang diwariskan secara leluhur kita. Kami akan gunakan 4 tolok ukur itu,” kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini.
Namun, kata Mahfud, pemerintah agaknya mengesampingkan hal itu. Sebab, yang terjadi justru kerusakan lingkungan seperti proyek lumbung pangan nasional yang nakhodai Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.
“Saya tidak melihat pemerintah melakukan langkah-langkah apa sih yang diperlukan ini untuk menjaga kelestarian lingkungan alam kita?” katanya.
“Maka, kami punya program petani bangga bertani laut jaya, nelayan sejahtera, jangan misalnya seperti food estate yang gagal dan merusak lingkungan,” demikian Mahfud. rmol news logo article
Sumber: rmol